Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Produksi  

image-gnews
Sejumlah staf dikelilingi oleh kipas angin dengan sensor gerakan saat berjalan di dalam Pameran FusionWorld di Singapura, (31/10). Galeri FusionWorld memamerkan teknologi penyimpanan data hingga teknologi manufaktur. ANTARA-REUTERS
Sejumlah staf dikelilingi oleh kipas angin dengan sensor gerakan saat berjalan di dalam Pameran FusionWorld di Singapura, (31/10). Galeri FusionWorld memamerkan teknologi penyimpanan data hingga teknologi manufaktur. ANTARA-REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang selama tiga tahun berada di atas 6 persen berpengaruh positif pada peningkatan daya beli, khususnya pada produk pangan dan manufaktur. Sayangnya, peningkatan daya beli ini belum bisa diimbangi dengan peningkatan produksi pangan dan manufaktur dalam negeri.

“Pertumbuhan naik, daya beli naik, khususnya untuk konsumsi pangan dan manufaktur. Namun sayang, produksi pangan dan manufaktur kita kurang. Faktanya, kekurangan ini malah diisi oleh produk impor,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsir Mansyur, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 16 Oktober 2012.

Dia menilai angka produksi pangan dan manufaktur belum signifikan sehingga tidak mencukupi kebutuhan domestik. Produksi pangan dan manufaktur domestik juga dianggap belum siap menyerap daya beli masyarakat yang naik sebagai konsekuensi dari tingginya pertumbuhan.

“Kondisi demikian akan berdampak kepada impor. Dikhawatirkan ini bisa berlangsung sampai lima tahun yang akan datang,” ujarnya.

Dunia usaha, kata Natsir, memahami adanya program-program yang terus dilaksanakan pemerintah dalam upaya mendukung peningkatan industri dan produksi pangan untuk memenuhi peningkatan daya beli. Beberapa program pemerintah tersebut di antaranya program swasembada oleh Kementerian Pertanian, program hilirisasi produk perkebunan dan minerba di Kementerian Perindustrian, dan program menjaga pasar domestik oleh Kementerian Perdagangan. “Tapi efektivitas program ini bisa mencapai tiga sampai lima tahun mendatang,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Natsir khawatir efektivitas yang baru dirasakan beberapa tahun mendatang ini akan membuat pasar domestik dibanjiri dengan impor. Dia berharap, program pemerintah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional tidak kehilangan momentum. Produksi pangan dan produksi hasil manufaktur perlu digenjot supaya seimbang dengan tingginya pertumbuhan dan daya beli.

“Jangan sampai pertumbuhan kita naik dan daya beli pun bagus, tapi malah tidak ditunjang dengan produk-produk nasional. Kami berharap supaya produk pangan dan manufaktur bisa berjaya di negeri sendiri untuk mengisi pasar domestik, dan tetap berorientasi pasar ekspor,” kata Natsir.

ROSALINA

Berita Terpopuler:
Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri

Dua Polisi Diduga Hilang di Sarang Teroris

Ahok Jadi Wagub DKI, Ini Komentar Anaknya

AJI Desak Jokowi Hapus Anggaran untuk Wartawan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

4 hari lalu

M. Arsjad Rasjid P.M , President Director dari Indika Energy. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

5 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

5 hari lalu

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid di sela-sela acara KTT G20, di Nusa Dua, Bali, Ahad, 13 November 2022 Tempo | Francisca Christy Rosana
Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

14 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

18 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....


Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

18 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

24 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

25 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

26 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

26 hari lalu

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.