Mobil Esemka Diproduksi Massal pada 2013  
Reporter: Tempo.co
Editor: Juli Hantoro
Selasa, 16 Oktober 2012 15:12 WIB
Wakil Wali Kota Surakarta menaikkan mobil Esemka ke mobil towing di solo techno park, 28-5, 2012. kemudian mobil esemka dibawa ke jakarta untuk menjalani uji emisi ulang di balai termodinamika, motor, dan sistem propulsi. foto: Ukky Primartantyo
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Mobil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta, mobil Esemka, segera masuk tahap produksi massal. Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo mengatakan sudah mendapat surat uji tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"SUT sudah keluar. Jadi bisa langsung proses produksi massal," kata Hadi kepada wartawan, Selasa, 16 Oktober 2012. Dia mengatakan produksi massal Esemka akan dimulai awal 2013 dengan pusat produksi di Solo Techno Park dan pabrik Solo Manufaktur Kreasi di Cikarang, Bekasi.

Rudy--sapaan akrabnya, rencananya akan memakai Esemka sebagai mobil dinasnya jika sudah dilantik menjadi Wali Kota Surakarta. Dia akan memakai mobil Esemka jenis sport utility vehicle (SUV) hasil produksi massal. "Saya tidak akan pakai mobil Esemka yang prototipe. Itu biar dipamerkan saja," ujarnya.

Rudy mengatakan sudah saatnya produksi dalam negeri berjaya di negeri sendiri. Karenanya dia memilih memakai Esemka dan mengandangkan mobil produksi negara lain. "Sudah saatnya mobil buatan Jepang diistirahatkan. Ini perkara nasionalisme," ujar Rudy yang selama ini memakai mobil dinas Honda Civic.

Sekretaris Daerah Surakarta Budi Suharto tidak mempermasalahkan jika kepala daerah memakai Esemka. Hanya saja, dia mengingatkan aspek legalitas kendaraan harus dipenuhi terlebih dulu. "Termasuk sisi keamanannya ketika dipakai seorang kepala daerah," katanya.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park, Gampang Sarwono, mengatakan untuk tahap awal, produksi Esemka dilakukan untuk jenis SUV Rajawali dan minitruk Bima. "Kapasitas produksi sekitar 200 unit per bulan untuk Rajawali. Untuk Bima belum bisa kami pastikan," ucapnya.

Produksi untuk Esemka Rajawali menjadi prioritas karena hingga kini sudah ada pesanan sebanyak 27 ribu unit. Pada 10 November akan digelar pameran Esemka Rajawali dan Bima di Manahan, yang sekaligus jadi ajang pemesanan Esemka.

Esemka Rajawali dan Bima akan memakai mesin berkapasitas 1.500 cc. Esemka Rajawali dijual seharga Rp 95 juta, sedangkan Bima dijual seharga Rp 65-70 juta per unit.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita Terpopuler:Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri Dua Polisi Diduga Hilang di Sarang Teroris Ahok Jadi Wagub DKI, Ini Komentar AnaknyaAJI Desak Jokowi Hapus Anggaran untuk Wartawan

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi