Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Gelar Operasi Besar-besaran di Poso  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Polisi berjaga di sekitar lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Jalan Danau Poso, Denpasar, Bali, Senin (19/3) dinihari. ANTARA/Brahmantya Murti
Polisi berjaga di sekitar lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Jalan Danau Poso, Denpasar, Bali, Senin (19/3) dinihari. ANTARA/Brahmantya Murti
Iklan

TEMPO.CO, Poso - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bakal menggelar operasi besar-besaran di kawasan Pegunungan Potong, Dusun Tamanjeka, lokasi penemuan mayat dua personel kepolisian, Brigadir Satu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman. "Secara teknis dan kapan pelaksanaannya, belum dapat kami jelaskan. Pokoknya kami akan berupaya mencari pelaku," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Dewa Parsana, Rabu, 17 Oktober 2012.

Selain itu, dia menegaskan, pihaknya tidak ingin gegabah dalam menyimpulkan motif serta dalang di balik pembunuhan brutal pada dua anggotanya tersebut. Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher dan dikubur dalam satu lubang di sebuah jurang di Dusun Tamanjeka, Selasa, 16 Oktober 2012.

Sebelumnya, Sudirman, Kepala Unit Intelijen Polsek Poso Pesisir, dan Andi Sapa, anggota tim buru sergap Polres Poso, hilang sejak 8 Oktober lalu. Keduanya pamit untuk mencari informasi keberadaan pelatihan teroris di Tamanjeka.

Juru bicara Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Soemarno mengatakan pembunuhan kedua polisi itu dilakukan lebih dari satu orang dengan terlebih dahulu korban dianiaya. Terbukti, kata dia, terdapat luka memar di beberapa bagian tubuhnya, sebelum akhirnya mereka digorok dengan kondisi leher keduanya nyaris putus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sangat tidak manusiawi. Perbuatannya sangat kejam dan sadis," ujar Soemarno. Hari ini, jenazah keduanya dikebumikan di kampung halamanmya masing-masing di Sulawesi Selatan. Almarhum Andi Sappa dikuburkan di Kota Palopo. Sementara Sudirman dikubur di Kabupaten Takalar.

IRFAN ABDUL GANI

Berita terpopuler lainnya:
Novi Akan Tuntut Penyebar Foto Syur

Panglima TNI Bela Anak Buahnya yang Pukul Wartawan

23 Jenderal Polisi Naik Pangkat

Nazar: Anas dan Andi Seharusnya Sudah Tersangka

Kenapa Novi Amilia Buka Baju Waktu Nyetir?

Penyebab Novi Lepas Baju di Mobil Versi Psikiater

Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas

Kapolri Tutupi Kasus Korupsi yang Disidik Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.