TEMPO.CO , Banda Aceh: Sebanyak 5,13 ton ganja kering dan 14.800 batang ganja basah serta 3,5 kilogram sabu-sabu dibakar di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu, 17 Oktober 2012. Ganja itu hasil operasi Polisi dan TNI pada sejumlah tempat di Aceh dalam dua bulan terakhir.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, mengatakan persoalan ganja tidak ada habis-habisnya di Aceh. Bahkan, menurut dia, Aceh telah telanjur dikenal dengan ganja.
Setiap pergi ke luar Aceh, Iskandar mengakui selalu ditanya sama kawan-kawannya, “Apakah ada membawa ganja?” ujarnya bercanda sambil meminta maaf kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang hadir dalam acara pemusnahan ganja.
Menurut dia, masyarakat Aceh selama ini dimanfaatkan cukong yang berasal dari daerah lain untuk menanam ganja. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah tangkapan ganja yang dilakukan polisi.
Untuk itu pihaknya sedang menyadarkan masyarakat Aceh yang menanam ganja, untuk beralih ke tanaman buah naga atau tanaman lainnya yang tidak dilarang hukum. “Tanaman buah naga itu untungnya lumayan, lebih besar dari ganja,” ujarnya.
Imbauan tersebut telah disebarkan ke wilayah-wilayah yang selama ini banyak ditemukan ladang ganja, seperti permukiman Lamteuba, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Utara dan sebagai wilayah Kabupaten Pidie.
ADI WARSIDI
Berita lain:
Pagi Ini, Jokowi Nempel SBY di Kemayoran
Pengedar Foto Seksi Model Penabrak Warga Diusut
Model Bikini Novi Amilia Minta Maaf
Seperti Apa Impian Jokowi Soal Metromini?
Manggung, Dada Jennifer Lopez Menyembul