TEMPO.CO , Purwokerto:Sedikitnya 16 ribu jiwa yang mendiami ribuan rumah di Kabupaten Banyumas masuk kategori rawan terkena bencana longsor. Dari 27 kecamatan yang ada di Banyumas, hanya satu kecamatan yang tidak masuk peta bahaya rawan longsor.
“Kami mempunyai data detail mengenai berapa rumah yang paling rawan terkena longsor,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Banyumas Cahyono, Rabu, 17 Oktober 2012.
Ia mengatakan, desa terbanyak dalam satu wilayah kecamatan yang terancam longsor adalah Somagede, Ajibarang, Cilongok, Baturraden, Pekuncen, Gumelar, dan Kedungbanteng. Di wilayah kecamatan itu, kontur tanahnya merupakan perbukitan.
Menurut dia, BPBD Banyumas terus mensosialisasikan langkah antisipasi ancaman longsor ke seluruh kecamatan melalui perangkat desa maupun tokoh masyarakat. Tahun ini, kata dia, BPBD juga akan membuat buku pemetaan rawan bencana. Mulai dari bencana banjir, longsor, gunung berapi, tsunami, gempa, hingga angin puting beliung.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy, Kasmono mengatakan, saat ini pihaknya sudah membuat jadwal piket untuk pemantauan banjir di empat kabupaten. ”Piket ditujukan untuk memantau daerah rawan banjir, berikut data debit air sungai di mana dalam sistem pelaporan dilakukan 1 jam sekali selama 24 jam oleh masing-masing pos," katanya.
Prakirawan cuaca pada Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan saat ini sudah muncul petir dan hujan lebat. “Rata-rata curah hujan ada yang mencapai 500 milimeter, ini bisa menyebabkan banjir,” katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan longsor untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor. "Kondisi tanah pasca-kemarau sangat mudah longsor ketika terkena hujan, sehingga masyarakat di daerah rawan longsor perlu mewaspadainya," kata dia.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Kenapa Novi Amilia Buka Baju Waktu Nyetir?
Novi Akan Tuntut Penyebar Foto Syur
Panglima TNI Bela Anak Buahnya yang Pukul Wartawan
Penyebab Novi Lepas Baju di Mobil Versi Psikiater
Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas