TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat terorisme, Al Chaidar, menduga pelaku pembantaian dua anggota Kepolisian Sektor Poso Pesisir adalah kelompok teroris pimpinan Abu Wardah alias Santoso alias Abu Yahya. Kelompok anak buah Noor Din M Top ini memang terkenal brutal.
"Eksekusi seperti itu memang praktek kelompok teroris di Sulawesi," kata Al Chaidar saat dihubungi, Rabu, 17 Oktober 2012.
Ia menyatakan, polisi memang dijadikan target kelompok teroris ini. Beberapa kali anggota kelompok ini tewas ditembak dan ditangkap Detasemen Khusus Antiteror 88. Akibatnya, muncul dendam untuk membalas.
Bagi kelompok tersebut, menurut Al, polisi khususnya Densus 88 sudah beraksi kelewatan dan perlu dihentikan dengan sebuah perlawanan. Kelompok teroris ini memang secara khusus mengincar polisi seperti yang pernah terjadi dalam penyerangan pos polisi dan penembakan polisi di Poso.
Dua anggota Polsek Poso Pesisir, Brigadir Sudirman dan Brigadir Satu Andi Sapa, menghilang sejak 8 Oktober 2012. Polisi dan keluarga kehilangan komunikasi saat keduanya sedang melaksanakan giat Pulbaket ke Desa Taman Jeka, Poso, yang diduga sebagai basis Jamaah Anshorut Tauhid pimpinan buron Santoso, sekitar Gunung Potong.
Pencarian juga dilakukan sejak 10 Oktober lalu bersama beberapa tim seperti Danrem, Detasemen Khusus Anti Teror 88, Brigadir Mobil, tim Penjinak Bahan Peledak, dan Pemerintah Daerah Poso. Operasi penyisiran dengan sandi Sadar Maleo ini menemukan hasil pada 16 Oktober 2012, ketika dua mayat anggota polri tersebut ditemukan dalam sebuah lubang di pinggir desa. Keduanya dibunuh dengan kejam.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita lain:
Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas
Foto Syur Novi Amilia Tersebar di Balikpapan
Manggung, Dada Jennifer Lopez Menyembul
Novel Diincar Kepolisian Lewat Yuri?
Akui Divasektomi, Limbad Siap Tes DNA