TEMPO.CO, Jakarta - Luthfi Ardiansyah, mantan supir Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, mengaku mengantar duit dari perusahaannya ke lima tempat dengan penerima yang berbeda. Duit itu diduga mengalir ke Angelina Sondakh, terdakwa suap pengurusan proyek wisma atlet dan universitas negeri.
Luthfi menceritakan awalnya disuruh Yulianis mengantar duit Rp 3 miliar ke ruangan Wayan Koster, politikus PDI Perjuangan, di Senayan pada 5 Mei 2010. Setelah pengantaran duit ke seorang staf yang diduga bernama Budi Supriyatna, ia mengaku berpapasan dengan Angelina alias Angie di depan pintu ruangan Wayan.
"Saya tahu bahwa itu terdakwa karena sering melihatnya melalui media massa, apalagi dia Puteri Indonesia," ujar Luthfi yang bersaksi dalam sidang Angelina Sondakh, terdakwa suap pengurusan proyek wisma atlet dan universitas negeri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2012.
Kemudian Luthfi disuruh Yulianis mengantar sebuah kardus yang diduga berisi duit ke Hotel Century. Ia pun berbincang dengan mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Gerhana Sianipar, staf Yulianis tentang penyerahan duit itu melalui telepon. "Ada juga seseorang (pria) yang menelepon saya tentang kardus itu," kata Luthfi.
Pria berperawakan tinggi, gemuk, serta mengenakan kemeja itu lantas mengambil kardus yang dibawa Luthfi di depan Hotel Century. Namun, ia mengaku tak mengenal pria tersebut. "Yang jelas orangnya beda dengan yang menerima kardus di DPR (ruang Wayan Koster)."
Dalam waktu yang berbeda, Luthfi juga mengaku disuruh Oktarina Furi mengantar sebuah bungkusan kecil berisi duit ke gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jakarta. Di sana seorang pria mengambil bingkisan tersebut. "Saya tidak mengenali orang itu, tapi sebelumnya dia telpon saya tentang bingkisan," kata dia.
Luthfi kembali disuruh Yulianis mengantar bungkusan dalam sebuah tas ke Hotel Formula One, Menteng. Di sana dirinya bertemu dengan seorang wanita bernama Eva di depan hotel. "Setahu saya Eva itu stafnya Pak Nazar (Bekas Bendahara Demokrat, M Nazaruddin)," ujarnya.
Terakhir Luthfi mengaku mengantar duit ke Mal Ambassador sekitar 19 April 2010. Duit yang dikemas dalam kardus itu ditaksir senilai Rp 2,5 miliar. Kemudian diberikan kepada seseorang yang belakangan diketahuinya bernama Jeffrie.
Dadang Hermawan, staf Permai Grup yang menemani Luthfi ke mal, mengatakan Jeffrie adalah suruhan Angie. "Oktarina bilang ke saya dia suruhan Angie," kata Dadang.
Adapun Lutfhi mengaku tidak mendengar nama Angie disebut oleh para kurir penerima duit. Angie membantah Jeffrie adalah suruhannya.
TRI SUHARMAN