TEMPO.CO, Jakarta - Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) akan mendatangi Markas Besar Kepolisian RI, Jumat, 19 Oktober 2012. Mereka hendak mengklarifikasi tuduhan kepada kelompoknya sebagai penculik dan pembunuh dua polisi di Poso, Sulawesi Tengah.
"Kami ingin berdialog langsung secara damai dengan polisi," kata juru bicara Anshorut Tauhid (JAT), Son Hadi, ketika dihubungi, Kamis, 18 Oktober 2012. Ia memastikan kedatangannya tidak dalam bentuk unjuk rasa. "Tidak perlu ada aksi seperti itu, besok yang datang hanya perwakilan."
Son Hadi mengharapkan dialog dapat mencegah provokasi. "Anggota-anggota kami kan hanya rutin mengadakan pengajian, jangan sampai ada tuduhan kepada kami," kata dia.
Perwakilan JAT hendak berdialog dengan Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga memiliki dugaan kuat atas kasus tersebut. "Insya Allah, rencananya besok, kami juga akan datang ke BIN," Son Hadi menjelaskan.
JAT disebut-sebut terkait dengan pembunuhan dua personel Kepolisian Resor Poso, Sulawesi Tengah, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman. Sekalipun polisi belum memastikan keterlibatan kelompok itu, namun penyidikan mengarah ke JAT.
Kepala BIN Marciano Norman kemarin mengatakan, intelijen juga memiliki beberapa fakta yang memperkuat keterlibatan JAT atas tewasnya dua polisi di Poso. Hingga kini belum ada titik terang mengenai siapa pelakunya.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler
Al Chaidar: Kelompok Mujahidin Tantang Densus
Polisi Gelar Operasi Besar-besaran di Poso
Seratusan Wartawan Protes Kekerasan oleh TNI
Hakim Puji Juga Terjerat Kasus Perempuan