TEMPO.CO , Jakarta: Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang membahas rencana hibah atau subsidi yang dicanangkan Gubernur Joko Widodo. "Selesai dalam waktu dekat lah (pembahasannya)," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat dihubungi Tempo, Kamis, 18 Oktober 2012.
Pembahasan dilakukan untuk mengkaji kekuatan anggaran yang akan disesuaikan dengan peremajaan tahap pertama bus sedang itu. "Ada beberapa tahap, soalnya enggak bisa langsung 4.600 bus (1.500 Kopaja, 3.100 Metromini), tak cukup anggarannya," ujar Pris.
Peremajaan tahap pertama ini akan diberikan pada perusahaan bus yang memenuhi tiga syarat yang diajukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Sarana, prasarana, dan manajemen," ujarnya.
Artinya hibah ini turun kepada operator yang berbadan hukum jelas dan badan usaha yang sehat. "Busnya sehat, sopirnya sehat, dan manajemennya sehat. Kami enggak mau kasih ke badan usaha abal-abal," ujarnya. Maka itu, ia meminta selama rencana jangka panjang ini berlangsung, operator bus berbenah diri.
Misalnya, kepada operator Metromini diharapkan menyelesaikan sengketanya sebelum mendapat hibah. Sebagian besar pengelola Kopaja juga diminta membenahi layanannya. "Pokoknya tiga syarat terpenuhi, misal Metromini kalau tak menemukan titik temu, bisa bubar dan membentuk badan usaha dan badan hukum baru," ujarnya.
Sejauh ini Pris menyatakan pemberian hibah tak berupa uang, namun dalam bentuk barang (bus). Namun rencana ini mendapat komentar dari sejumlah operator bus sedang.
"Jangan berbentuk bus atau uang, lebih pada pengambilan kewajiban operator yang memberatkan oleh Pemda DKI Jakarta," ujar salah satu pengusaha Metromini, Azas Tigor Nainggolan.
Dana hibah dinilainya bisa menutupi sejumlah kewajiban memberatkan antara lain, bunga kredit yang tinggi, penghapusan bea masuk barang, dan penghapusan biaya untuk pool bis. "Itu yang memberatkan, bis bisa kami kredit," ujarnya. Selain meremajakan, kebijakan seperti itu dinilainya bisa meningkatkan manajemen operator bus.
Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki juga menyatakan agar hibah tak berbentuk uang. Menurut dia, pemberian kredit lunak jangka panjang bisa menjadi opsi yang baik. "Kreditnya jadi 10 tahun tanpa bunga misalnya," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita lain:
Didukung Dahlan, Jokowi Urus Monorel Hingga Kopaja
Begini Proyek Monorel Joko Widodo
Pengusaha Minta Jokowi Berantas Pungutan Liar
Mahasiswa Serang Polisi, Pamulang Mencekam
Aniaya Dua Orang, Nikita Mirzani Ditahan di Polda