TEMPO.CO,Tangerang Selatan - Dua mahasiswa Universitas Pamulang yang mengalami luka tembak di bagian perut dan luka di kepala, Feri Irawan dan Zundi Fajri, hingga hari ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan. Meski kondisinya sudah cukup membaik, pihak rumah sakit belum mengetahui siapa yang akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan mereka.
"Mereka sudah cukup baik kondisinya, tapi pertanyaanya siapa yang mau menanggung biayanya?" ujar dokter di RSUD Tangerang Selatan, M Mursal, kepada Tempo, Ahad, 21 Oktober 2012. Biaya operasi dan pengobatan Feri, kata dia, sebesar Rp 5 juta. "Apakah polisi, Universitas Pamulang, yayasan, atau siapa?" kata Mursat.
Feri Irawan, mahasiswa semester III Fakultas Hukum tertembak di bagian perut saat bentrok dengan polisi ketika aksi penolakan kedatangan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Nanang Sukarna di kampus itu pada Kamis, 18 Oktober 2012.
Tim dokter RSUD Tangerang Selatan pada Jumat pagi melakukan operasi untuk pengangkatan peluru. Namun, dokter tidak menemukan benda asing dalam bentuk apa pun di tubuh Feri. "Benda asing tidak ada," kata Mursal. "Luka sedalam 2 sentimeter menembus lapisan terakhir kulit perut. Benda asing yang membuatnya luka tidak masuk ke dalam tubuh," Mursal menjelaskan.
Kondisi Feri saat ini sudah sangat baik, bahkan ia sudah diperbolehkan pulang. "Tapi belum ada pihak yang bertanggung jawab untuk menanggung biaya berobatnya," ujar Mursal.
Sedangkan Zundi Fajri yang menderita luka memar di bagian wajah, dua bagian di kepalanya mendapat jahitan, dan badan bagian belakang lecet-lecet. Ia dinyatakan masih mengalami trauma. "Karena masih trauma kami sarankan untuk masih tetap dirawat di sini," ucap Mursal.
Nasib Zundi lebih beruntung. Ketua Yayasan Sasmitha Jaya dan pembantu Rektor I berjanji membantu biaya perobatan selama ia dirawat di rumah sakit. "Ketua Yayasan dan Purek I datang menjenguk. Kedua petinggi Unpam tersebut siap membantu," ujar Sukirman, orang tua Zundi.
"Pihak kampus berjanji membantu biaya perobatan. Enggak tahu semuanya atau separuh saya tidak tahu. Tapi, pas dengar penjelasan, saya sedikit lega," ujar warga Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren ini.
JONIANSYAH