TEMPO.CO, Jakarta--Bursa calon presiden pada pemilihan 2014 semakin ramai. Pengamat partai Islam Ridwan Saidi menyatakan saat ini mulai muncul angkatan kepemimpinan baru. Kemunculan mereka merupakan representasi, momentum kebobrokan partai politik sehingga kurang dipercayai publik. Tokoh-tokoh baru ini diprediksi meramaikan bursa calon presiden di tahun 2014.
"Antara lain Jokowi, juga ada Anies Baswedan dan Abraham Samad. Sedang yang lama-lama sudah berakhir," kata Ridwan, di polemik diskusi Kata Survey: Partai Islam Merosot di Warung Daun Cikini, Sabtu 20 Oktober 2012.
Salah satu tokoh lama yang dinilai tidak akan laku lagi di nasional adalah Hidayat Nur Wahid. "Kalau mau jadi presiden tidak ada yang beli, mau jadi Gubernur saja tidak ada yang beli," kata Ridwan yang juga dikenal sebagai budayawan Betawi ini.
Kepemilikan uang tidak menjadi faktor penentu bagi tokoh tersebut untuk naik dukungannya. "Jokowi tidak ada duitnya, bisa menang. Ini faktor figur dan integritas," kata dia.
Untuk 2014, Ridwan menyambung, salah satu dari ketiga tokoh ini akan semakin menguat kemunculannya. Walau Anies dan Abraham belum memiliki kendaraan politik. "Bisa melalui parpol, tetapi parpolnya kan lagi diverifikasi," kata dia.
Munculnya kepemimpinan baru, dia menyebut, bahkan diakui dunia internasional. "NY Times menyatakan Jokowi representase genre politik baru, kepemimpinan baru di Indonesia. Artinya akan ada perubahan kepemimpinan politik yang besar," kata dia.
Tak hanya secara nasional, di daerah juga akan bermunculan kepemimpinan politik baru. Sebagai contoh bursa pemilihan gubernur Jawa Barat yang diprediksi diisi oleh tokoh-tokoh baru. "Teten masuk, Rieke masuk. Nanan tidak laku," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
Baca juga:
Partai Islam Tak Laku di 2014?
Pemilu 2014, Partai Islam Bakal ''Keok''
PKS Tak Percaya Partai Islam Bakal Keok
Partai Islam Minim Peminat, PPP Ragukan Survei
Tragedi Memey 1: Korban Trafficking Tampil di PBB