TEMPO.CO, Semarang - Setelah melakukan komunikasi politik cukup panjang, akhirnya koalisi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah sepakat untuk mengusung Bibit Waluyo sebagai calon gubernur dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013.
"Kami baru sepakat untuk usung posisi calon gubernur, sedangkan calon wakil gubernurnya belum ada kesepakatan," kata juru bicara PAN Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly, Senin, 22 Oktober 2010.
Wahyudin menyatakan soal nama calon wakil gubernur, pihaknya akan memberikan keleluasaan kepada Bibit Waluyo. Anggota DPRD Jawa Tengah ini menyatakan kemungkinan besar tentang siapa yang akan diusung sebagai calon wakil gubernur akan diserahkan kepada Bibit Waluyo. Sebab, kata dia, calon gubernur dan calon wakil gubernur haruslah cocok dalam bekerja. "Partai tidak bisa memaksakan nama cawagub kalau cagubnya tidak menghendaki," kata dia.
Ketua PPP Jawa Tengah Arif Mudatsir Mandan menyatakan partainya sudah melakukan komunikasi intens dengan PAN dan Bibit Waluyo. "Kami sudah sepakat koalisi," kata dia.
Namun, koalisi dan dukungan kepada Bibit Waluyo itu belum bersifat final karena harus dituangkan dalam memorandum of understanding (nota kesepakatan). "Penandatanganan MoU belum dilakukan karena masih ada yang harus dibicarakan, salah satunya soal cawagub," kata Arif.
Ia menambahkan partainya sendir memiliki beberapa tokoh yang layak untuk mendampingi Bibit Waluyo, salah satunya Arif Mudatsir sendiri. Di lain pihak, PAN lebih menyerahkan penentuan nama calon wakil gubernur kepada Bibit Waluyo. "Jika cawagub yang diusulkan PPP diterima Bibit Waluyo, PAN akan tetap legowo," kata Wahyudin.
Wayudain Noor Aly dan Arif Mudatsir menyatakan koalisi ini akan berusaha mencari tambahan partai lain. Dua partai papan tengah yang dibidik untuk diajak bergabung adalah PKB dan PKS. Diharapkan koalisi yang semakin besar bisa menambah kekuatan untuk memenangkan Bibit Waluyo.
Bibit Waluyo mengakui sudah menjalin komunikasi dengan PAN dan PPP. "Koalisi ini tidak semata untuk kepentingan partai, tapi ingin ada kesinambungan pembangunan Jawa Tengah secara tuntas," kata Bibit Waluyo.
Namun, Bibit juga mengaku menyerahkan masalah pencalonannya ini kepada rakyat. "Kalau saya dikehendaki ya monggo. Kalau tidak ya saya mohon maaf berarti saya ada keterbatasan," katanya. Ia berharap agar koalisi partai yang mengusungnya menjadi koalisi partai-partai besar. "Kalau koalisi besar, ya, makin cocok," kata bekas Pangkostrad ini.
Dalam pencalonannya nanti, Bibit mengaku tidak akan memakai cara-cara rekayasa atau seolah-olah. Kata dia, sosok dirinya tak ada yang ditutup-tutupi. "Saya ya begini, wong ndeso," katanya.
Soal wakil yang akan mendampingi, Bibit belum mau membuka. "Ya nantilah. Sama siapa saja cocok," katanya. Setengah berkelakar, Bibit pun menyatakan kepada wartawan: "Kamu mau enggak? Kalau mau, ya, daftar saja. Perkoro tak pilih atau tidak ya engko, hahaha."
PAN dan PPP harus berkoalisi karena dua partai ini tak bisa mengajukan jago sendiri dalam pemilihan gubernur yang digelar pada 26 Mei 2013. PAN memiliki 10 kursi, sedangkan PPP punya tujuh kursi. Untuk mengajukan calon sendiri, sebuah partai harus memiliki minimal 15 kursi.
Di lain pihak, partai-partai lain di Jawa Tengah hingga kini juga belum memutuskan calon yang akan diusungnya. Dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008, pasangan Gubernur Bibit Waluyo dan Wakil Gubernur Rustriningsih diusung PDIP. Saat ini PDIP masih melakukan penyaringan calon gubernur. Beberapa pendaftarnya adalah Rustriningsih, Ganjar Pranowo, dan Don Murdono.
ROFIUDDIN
Berita populer:
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor
Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel
Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas