TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa tiga petinggi perusahaan penggarap proyek Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Hari ini, tiga orang petinggi perusahaan penggarap proyek Hambalang diperiksa sebagai saksi," ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P., Senin, 22 Oktober 2012.
Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Pemuda Olahraga Deddy Kusdinar. Ketiga orang itu adalah Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor, Direktur Operasional PT Metaphora Solusi Global Asep Wibowo, dan Manajer Konstruksi PT Ciria Jasa Cipta Mandiri.
PT Adhi Karya adalah salah satu perusahaan pemenang tender proyek pembangunan fisik proyek Hambalang senilai Rp 1,2 triliun. Sedangkan Ciria Jasa adalah konsultan perencanaan dan arsitektur proyek. Deddy Kusdinar sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka.
Deddy dituding menyalahgunakan kewenangan sebagai pejabat pembuat komitmen sehingga menimbulkan kerugian negara dan menguntungkan pihak lain. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin berulang kali mengatakan, anggaran Hambalang mengalir ke beberapa tempat, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan politikus Senayan.
Aliran dana Hambalang, menurut terpidana kasus korupsi Wisma Atlet ini, juga dinikmati Anas Urbaningrum saat memenangkan kursi Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010 di Bandung. Nazaruddin mengatakan, Anas juga menerima kendaraan Toyota Harrier dari PT Adhi Karya yang diberikan melalui Teuku Bagus. Baik Anas dan Andi berkali-kali membantah tudingan Nazar.
Johan enggan menjelaskan materi pemeriksaan yang akan dilakukan oelh penyidik KPK terhadap ketiga saksi ini. Namun, menurut dia, pemeriksaan tak akan jauh dari apa yang disangkakan KPK terhadap Deddy Kusdinar. "Karena ini pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka, tentu tidak akan jauh dari apa yang disangkakan," katanya.
FEBRIYAN
Berita terpopuler lainnya:
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Tiga Jam Menanti Jokowi
Kunci Hidup Sukses ala Dahlan Iskan
Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas
Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus
Anak Bungsu Ghadafi Terbunuh?