TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menganggap pernyataan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Taufiequrachman Ruki, soal adanya intervensi dalam laporan audit investigatif Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap proyek Hambalang, Bogor, telah menimbulkan ketidaknyamanan.
"Bisa jadi itu spekulasi. Harusnya Pak Ruki menyatakan ke publik siapa yang mengintervensi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Saan Mustopa, di Gedung DPR, Senin, 22 Oktober 2012. Ia mengkhawatirkan pemberitaan mengenai intervensi ini menimbulkan penilaian buruk terhadap pihak tertentu. "Auditnya saja belum final, kok sudah ramai."
Partai Demokrat, kata dia, menerima apa pun hasil akhir audit Hambalang. Termasuk kemunculan nama Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Demokrat. "Yang penting BPK tidak bekerja hanya berdasarkan desakan," ujar Saan.
Proses audit investigatif terhadap proyek Hambalang memanas akibat pernyataan yang dilontarkan oleh anggota BPK, Taufiequrachman Ruki, yang menyebut adanya intervensi. Sebab, dalam laporan tersebut, nama Menteri Andi dan sejumlah perusahaan kontraktor tidak dinyatakan terlibat.
Pada pemeriksaan awal BPK, kata dia, terdapat bukti keterlibatan Andi dan perusahaan kontraktor di proyek Hambalang. Perusahaan-perusahaan yang terlibat antara lain PT Dutasari Citralaras dan PT Adhi Karya. Istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat menjabat sebagai komisaris di PT Dutasari Citralaras.
Hari ini, rencananya BPK memanggil Menteri Andi untuk mengklarifikasi tindak lanjut investigatif audit Hambalang. Andi dan Anas sebelumnya sudah berkali-kali menyangkal keterlibatannya dalam skandal Hambalang dan mengaku tidak mengetahui mengenai adanya intervensi.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terpopuler lainnya:
Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel
Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Tiga Jam Menanti Jokowi