TEMPO.CO , Jakarta:Konferensi pers Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia Taufan Eko Nugroho Rotorasiko berlangsung di Kantor Presiden, Ahad, 21 Oktober 2012. Taufan bersama jajaran pengurus DPP KNPI baru saja bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih satu jam mulai pukul 16.00 WIB. Pertemuan dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa; Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng; serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.
Para pewarta pun bersiap di depannya dengan alat tulis, dan perekam yang digunakannya. Tampak serius, Taufan membuka keterangan persnya dengan salam. "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Syukur Alhamdulillah pada sore ini kami diterima oleh Bapak Presiden Soeharto," kata Taufan.
Gelak tawa pecah dari lokasi para pewarta. Sedikit kaget, ia segera sadar dengan kekeliruannya. "Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Maaf," kata dia dengan tenang. "Kami merasa suatu kehormatan besar sekali. Di sini, terbukti pemuda dan pemerintah bekerja sama membangun bangsa 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tidak ada libur untuk membangun bangsa."
Ia pun menjelaskan tujuannya bertemu presiden. Yakni rencana pelaksanaan Rapat Kerja Nasional pertama di Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 22-24 Oktober, serta sejumlah permintaan keterlibatan para pemuda.
Ini bukan kali pertama seseorang keseleo lidah saat menyebut Presiden SBY. Saat pelantikan Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta periode 2012-2017 di Istana Gedung Agung Yogyakarta, suasana pun riuh gara-gara hal serupa.
Saat itu seorang staf Kementerian Sekretaris Negara salah menyebut nama. Ia keseleo lidah menyebut Haji Bambang Susilo. Sadar salah ucap, sang staf terdiam sejenak. Ia pun kemudian mengkoreksi nama "Bambang Susilo" menjadi Haji Susilo Bambang Yudhoyono.
PRIHANDOKO
Berita Terkait
Jokowi, Anies dan Abraham Samad, Bursa Capres 2014
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor
PKS Bidik Posisi Wapres untuk 2014
Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia
Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel