TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI, Pramono Edhie Wibowo, menolak untuk membicarakan kansnya dalam politik praktis. "Saya tak mau mendua dalam pengabdian," kata dia, saat ditemui di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Senin, 22 Oktober 2012.
Pramono Edhie dilirik oleh Partai Golkar sebagai pendamping Aburizal Bakrie yang sudah resmi diusung sebagai calon presiden lewat partai beringin. Alasannya, hasil survei politik Lembaga Survei Nasional menyebut masyarakat mengidamkan tokoh militer sebagai calon pemimpin karena ketegasannya. (Baca: Faktor Ini Jadikan Aburizal Tak Diminati)
Namun, Edhie tak mengelak dirinya mungkin saja terjun ke dunia politik praktis setelah pensiun nanti. "Kalau itu tanyanya nanti saja, kalau saya jawab sekarang nanti malah ditanya pensiunnya kapan," kata dia sambil tergelak.
Edhie sempat terkejut mendapatkan pertanyaan soal politik. Ini adalah tema pembicaraan yang sangat dihindarinya dalam setiap jumpa pers. "Kalau soal gandeng-menggandeng (dengan calon presiden) saya tak bisa jawab. Saya ingin tetap pada komitmen saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat," kata dia.
Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku sudah senang menjadi tentara. "Saya ini lebih nyaman menjadi jenderal kok," ujarnya.
Putra Letjen (Pur) Sarwo Edhie Wibowo ini mempersilakan masyarakat memilih para pensiunan militer yang menyatakan diri siap maju dalam kancah politik praktis. "Pilih yang sudah ada saja," kata dia. "Jangan pilih yang tidak ada, kalau ada gudeg ya makan gudeg, jangan cari yang enggak ada."
Pewarta yang hadir pun tergelak oleh ucapannya itu.
SUBKHAN
Berita Terkait
PKS Bidik Posisi Wapres untuk 2014
Jokowi, Anies dan Abraham Samad, Bursa Capres 2014
Golkar Keukeuh Gandeng Cawapres Orang Jawa
Tiga Kandidat Baru untuk Capres 2014
3 Syarat Jadi Pendamping Ical