TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana membangun moda transportasi Nevada Test Site (NTS), yang mengintegrasikan tujuh kawasan industri di wilayah setempat. Rencana itu diajukan guna mengurai kemacetan. Sebab, volume kendaraan di wilayah penyangga Ibu Kota itu semakin meningkat.
"Rancangan pembangunan NTS akan dibahas di Jepang," kata Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Senin, 22 Oktober 2012. Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menunggu undangan untuk melihat detail dan membahas pembangunan proyek NTS tersebut di Negeri Matahari Terbit.
Neneng menjelaskan, NTS merupakan moda transportasi semi-monorel yang dibuat oleh Jepang. Namun tingkat keamanan transportasinya diklaim lebih tinggi, dengan tarif yang lebih murah.
Selain itu, menurut dia, saat ini proyek transportasi itu masih dikaji secara ilmiah oleh tim ahli dari Jepang. Untuk merealisasi proyek ini, Neneng berharap pembangunan moda transportasi itu dimulai pada 2013.
Ia mengatakan, moda transportasi NTS di Jepang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. NTS di negeri itu pun mampu mengurai kemacetan. "Karena itu, kami tertarik menerapkan moda tranportasi itu," ujar Neneng.
Keinginan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk melihat kajian proyek NTS itu timbul setelah melihat perincian anggaran pembangunan moda transportasi tersebut. Sebab, menurut Neneng, nantinya anggaran pembangunan didapat dari pemerintah pusat.
Pemerintah Kabupaten Bekasi pun saat ini tengah menunggu kesepakatan antara pemerintah pusat dan Jepang. Pihaknya juga bakal menyiapkan anggaran tambahan untuk pembuatan NTC. Namun Neneng belum bisa memperkirakan besaran biaya tersebut. "Anggarannya tidak besar," katanya.
Rencananya, kata Neneng, NTS dibangun di wilayah industri, terutama di jalan antarkawasan, antara lain di kawasan industri Jababeka, East Jakarta Industrial Park, Deltamas, MM2100, Lippo Cikarang, Gobel, dan Hyudai.
Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi Daeng Muhamad menilai rencana pembangunan moda transportasi semi-monorel itu sebagai proyek jangka panjang. Seharusnya, ujar dia, pemerintah setempat lebih memikirkan konsep jangka pendek untuk mengurangi kemacetan.
"Paling cepat dibangun tahun depan," kata Daeng. Idealnya, ujar dia, pemerintah menerapkan konsep sistem transportasi terpadu dengan mengurai beberapa titik kemacetan di Kabupaten Bekasi. Dewan pun sudah meminta Bupati mengutamakan konsep tersebut.
MUHAMMAD GHUFRON