TEMPO.CO, Jakarta - Produksi ban nasional pada periode Januari-September 2012 mencapai 37,4 juta ban, turun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu: 38,7 juta ban. ”Produksi turun karena menurunnya ekspor ban jenis Original Equipment Manufacturers (OEM) menjelang Lebaran,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), Aziz Pane, di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2012.
Sampai akhir tahun, target produksi mencapai 42 juta ban, turun dibandingkan dengan produksi di akhir 2011 yang mencapai 49,8 juta ban. Penurunan ini dipicu adanya resesi global yang tak kunjung usai. Produksi pada September mencapai 4.201.000 ban, naik dibandingkan dengan di Agustus 2012 yang mencapai 3.045.000 ban.
Mengenai target penjualan, APBI memproyeksikan penjualan akan mencapai 10-10,5 juta ban pada akhir tahun. Jumlah ini masih di bawah realisasi penjualan tahun lalu yang mencapai 11,1 juta ban. Pada periode Januari-September 2012, penjualan ban mencapai 8,7 juta ban.
Realisasi penjualan pada September mengalami peningkatan dari Agustus, yaitu 1.064.000 juta ban dibandingkan dengan di Agustus yang mencapai 798 ribu ban. “Saat mendekati Lebaran kegiatan ekonomi memang slow down, jadi memang ada penurunan.”
Aziz enggan memproyeksi target produksi pada 2013. Menurut ia, target produksi akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi global tahun depan. “Akan sangat tergantung resesi global. Kami belum bisa memproyeksi apa pun,” katanya.
ANANDA W. TERESIA
Berita Terpopuler:
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Surya Paloh dan Edwin Rebutan Gunung Emas
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Penambang Liar Berebut Emas dengan Surya Paloh
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun