TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku telah mendapat lokasi untuk membangun Kampung Susun di bantaran Ciliwung. Perkembangan untuk program prioritasnya itu didapat setelah bertemu dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz pada Sabtu, 20 Oktober 2012.
“Hasil pertemuan itu, ada beberapa lokasi yang mau dikerjakan bareng Kementerian Perumahan Rakyat, terutama di daerah bantaran Ciliwung,” kata Jokowi ketika menghadiri rapat kerja Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan, Ahad, 21 Oktober 2012.
Jokowi mengatakan, ia menerima Djan di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat. Dia, yang sejak masa kampanye menjanjikan perbaikan permukiman kumuh di bantaran Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan, menolak memberi penjelasan lebih banyak atas hasil pertemuan. Juru bicara Kementerian Perumahan Rakyat, Agus Margiyarto, membenarkan adanya pertemuan di rumah dinas Gubernur Jakarta itu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama sebelumnya menyatakan bahwa Kementerian Perumahan Rakyat sudah menyediakan dana sebesar Rp 600 miliar untuk kebutuhan perumahan di Jakarta. Selain di bantaran sungai, lokasi lain yang dibidik untuk pemanfaatan dana itu adalah permukiman kumuh yang ada di Pademangan, Jakarta Utara, dan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Untuk pemanfaatan dana itu pula, Basuki menambahkan, PD Pasar Jaya akan diminta menyumbangkan lahan. "Jadi nanti kami bangun di bawah ada pasar, lalu di atas ada puskesmas dan tempat tinggal," kata Basuki.
Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Novizal, mengisyaratkan tak mudah merealisasikan Kampung Susun khusus di bantaran Ciliwung. Dia menyatakan telah rampung melakukan kajian dan siap mempresentasikannya di hadapan Gubernur Jokowi pekan ini.
Menurut Novizal, pembangunan Kampung Susun tak mengikuti perencanaan tata kota yang telah ada. "Terlebih lagi lokasinya di pinggir kali," kata dia. Kalaupun direalisasikan, Novizal mengatakan, butuh waktu cukup lama karena dibutuhkan normalisasi sungai, kebutuhan jalan inspeksi, dan syarat jalur hijau yang harus diperhitungkan secara matang di lahan yang sangat terbatas.
TRI ARTINING PUTRI | ISTMAN MP
Berita terpopuler lainnya:
Tiga Jam Menanti Jokowi
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia
Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel
Kunci Hidup Sukses ala Dahlan Iskan