Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Malang Tempo Doeloe Resmi Dibuka  

image-gnews
Salah satu ruang pamer sejarah di Museum Malang Tempo Doeloe yang berupa goa pertapaan Ken Arok, raja pendiri Kerajaan Singasari. Museum ini memiliki 20 ruang pamer sejarah. TEMPO/Abdi Purmono
Salah satu ruang pamer sejarah di Museum Malang Tempo Doeloe yang berupa goa pertapaan Ken Arok, raja pendiri Kerajaan Singasari. Museum ini memiliki 20 ruang pamer sejarah. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Jumlah museum di Kota Malang bertambah setelah Museum Malang Tempo Doeloe (MTD) diresmikan. Peresmian museum milik Dwi Cahyono, Ketua Dewan Kesenian Malang yang juga Ketua Yayasan Inggil, ini dihadiri oleh sejumlah pejabat musyawarah pimpinan daerah, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur Aris Soviyani, Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Eka Budianta, pengusaha biro perjalanan dan pimpinan maskapai, serta para seniman.

Dwi mengatakan, pendirian museum ini sudah dirintisnya sejak 1996. Namun, gagasan besar ini beberapa kali gagal. Beberapa pihak yang diajak bermitra mundur, sampai akhirnya ia sendiri yang membiayai seluruh pengerjaan museum itu mulai Maret 2012. Sedikitnya ia merogoh kocek Rp 1,5 miliar.

Alhamdulillah, baru tahun ini bisa terwujud," kata Dwi, Senin petang, 22 Oktober 2012. Menurut dia, museum ini juga menjadi kado istimewa bagi ulang tahun pernikahan emas (50 tahun) orang tuanya. Dwi adalah putra pasangan H Abdul Madjid dan Hj Nur Sriati. Ibunda Dwi adalah pemilik restoran Rawon Nguling, Probolinggo.

Museum MTD beralamat di Jalan Gajah Mada 2, persis di belakang balai kota dan bersebelahan dengan Rumah Makan Inggil, restoran berkonsep museum kepunyaan Dwi. Dibuka tiap hari sepanjang pukul 08.00 sampai 17.00, pengunjung umum dikenai tiket masuk Rp 25 ribu, dan Rp 10 ribu bagi pelajar.

Ia mengawali penyelamatan 72 arca yang tercecer di Kota Malang mulai 1996. Arca-arca ini berumur 500 sampai 600 tahun. Pada 1997, ia merancang museum Malang 1.000 tahun. Gagal juga. Lalu, pada 1999 dan 2011, dijalin kerja sama dengan Pusat Perbelanjaan Sarinah. Sempat dibuat 18 ruang, tapi gagal lagi.

Atas seizin pemerintah daerah setempat selaku pemilik, pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang itu merenovasi sebuah rumah kuno seluas 1.000 meter persegi, yang lama terbengkalai, menjadi museum dengan 20 ruang pamer. Kegiatan renovasi dimulai Maret lalu.

Setiap ruang punya tema kesejarahan wilayah Malang. Ruang-ruang itu mencakup tema prasejarah, penggalian data arkeologi, Kerajaan Kanjuruhan, Mataram kuno, Kerajaan Singasari, pertapaan Ken Arok, Kerajaan Majapahit, dan benteng Malang (kini Rumah Sakit Umum Daerah dr Sjaiful Anwar). Juga ada lorong sejarah berisi foto-foto zaman dulu, galeri wali kota dan Bupati Malang, pendapa Kabupaten Malang, masa pendudukan Jepang, kongres Komite Nasional Indonesia Pusat di Gedung Rakjat (kini pusat perbelanjaan Sarinah) pada 25 Februari sampai 5 Maret 1947, Malang dibumihanguskan pejuang pada 8 Maret 1949, serta peresmian Alun-alun Tugu oleh Presiden Soekarno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengunjung diperbolehkan berpose atau berfoto bersama barang-barang koleksi itu sehingga terkesan lebih ramah. Penataan yang lebih “gaul” dan “muda” menghilangkan kesan angker, yang biasanya melekat pada museum.

Tak hanya barang pajangan, museum juga dilengkapi tempat pemutaran film dokudrama tentang sejarah Malang di ruang kaleidoskop. Barang koleksi terlindung kaca, disusun atau diletakkan sesuai diorama perjalanan sejarah atau perjalanan waktu yang memudahkan semua pengunjung memahami sejarah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu).

“Kami memang membangun museum sesuai urutan sejarah Malang dengan new concept modern lived museum,” kata Dwi. Konsep baru ini yang membedakan Museum MTD dengan museum pribadi lainnya. Ia berharap MTD bisa menjadi media pendidikan bagi generasi muda.

ABDI PURMONO

Terpopuler:
Rekayasa Kasus Novel Kian Jelas

Anak Indonesia Bikin Kagum Alex Ferguson

Jack Brown, Anak Indonesia Terhebat di Akademi MU

Jokowi: Obligasi Apa Sih? Wong Duit Banyak

Ruki Diminta Buka Mulut Soal Intervensi Hambalang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Pengunjung tengah melihat salah satu stan kerajunan pada pameran CRAFINA di Jakarta Convention Center, Rabu, 16 Oktober 2019. Pameran produk industri kreatif Crafina 2019 menghadirkan  produk rancangan para desainer mancanegara yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). Tempo/Tony Hartawan
Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.


Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio usai acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 7 November 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.


Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.


Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019-2024 Wishnutama Kusbandio berkeliling di kantor Kementerian Pariwisata pada Rabu, 23 Oktober 2019. Wishnutama didampingi menteri sebelumnya, Arief Yahya. Foto: Dokumentasi Kementerian Pariwisata
Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.


Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

14 Februari 2019

Indonesia pantas disebut sebagai kiblatnya pariwisata halal dunia.
Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata berupaya mengejar target peringkat tertinggi wisata halal untuk Indonesia pada 2019.


Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

10 Februari 2019

Kementerian Pariwisata didukung KBRI Helsinki mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia pada pameran Tourest Travel Trade Fair 2019, mulai Jumat - Minggu, 8-10 Februari 2019 di Tallinn, Estonia. ANTARA
Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

Pengunjung Tourest Travel Trade Fair 2019 antusias menikmati pertunjukan seni sebagai bagian dari promosi wisata di Paviliun Wonderful Indonesia.


2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

1 Februari 2019

Menteri Pariwisata Arief Yahya usai melakukan pertemuan dengan Tim Indonesia MotoGP 2020 di kantor Staf Presiden, Jakarta, 18 April 2018. TEMPO/Friski Riana
2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman)


Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

30 Januari 2019

Ilustrasi cuaca dingin di gunung. Dok. Kementerian Pariwisata
Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

Valerina Daniel mengatakan pembangunan pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren dalam setiap promosi wisata.


Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

20 Januari 2019

Tugu Titik Nol Kilometer wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, 9 April 2016. Saat ini tugu tersebut masih dalam pemugaran. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

Saat ini Sabang memiliki Bandara Maimun Saleh. Ini merupakan fasilitas militer TNI Angkatan Laut dan hanya disinggahi tiga maskapai penerbangan.


Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

13 Januari 2019

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

Festival Lembah Ijen dipusatkan di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi dengan sajian utama Sendratari Meras Gandrung.