TEMPO.CO, Garut - Penghuni Lembaga Pemasyarakatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga dianiaya petugas penjara. Akibatnya, sekitar 25 narapidana mengalami luka yang cukup serius.
"Penganiayaan terhadap napi ini dilakukan oleh oknum petugas LP," ujar Sekjen Garut Governance Watch (G2W), Agus Rustandi, Selasa, 23 Oktober 2012.
Menurut dia, pengaduan itu disampaikan seorang narapidana yang sedang menjalani hukuman. Dia mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi dan pendampingan terhadap para korban penganiayaan.
Salah seorang penghuni LP yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya penganiayaan itu. Menurut dia, penyiksaan terhadap narapidana ini berawal dari terbongkarnya jaringan pengedar dan pemakai ganja di penjara pada Jumat, 19 Oktober 2012. "Ada 50 napi yang dinyatakan terbukti sebagai pengedar dan pemakai ganja," ujarnya.
Para napi kemudian ditempatkan di ruang isolasi secara berdesakan. Soalnya, ruang isolasi yang seharusnya hanya menampung dua orang, kini ditempati enam orang. Penganiayaan ini dilakukan petugas di depan semua narapidana.
"Banyak di antara mereka yang mengalami patah tulang. Tapi, sudah tiga hari ini tidak ada yang diobati satu pun," ujarnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Garut, Rahmat Mulyana, membantah adanya penganiayaan terhadap warga binaannya. Menurut dia, penyiksaan terhadap narapidana tidak dibenarkan secara aturan. "Tidak ada penyiksaan. Itu bohong dan tidak boleh ada penyiksaan," ujarnya, saat dihubungi melalui telpon selulernya.
Dia mengakui pada akhir pekan kemarin dilakukan penggeledahan di penjara itu. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya satu paket ganja dari penghuni.
Setelah diselidiki, hanya tiga narapidana yang terbukti menggunakan ganja. Mereka mendapatkan barang haram itu dari pembesuk. Modusnya dengan diselipkan ke dalam sandal.
"Tidak 50 orang hanya tiga orang, yang lainnya hanya diinterogasi. Yang tidak terbukti dikembalikan lagi ke sel dan yang terbukti diisolasi," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
Berita lain:
Jokowi: Obligasi Apa Sih? Wong Duit Banyak
Retribusi Rusunawa Naik setelah Dikunjungi Jokowi
Jokowi Pergoki Lurah dan Camat yang "Nakal"
Dilamar Bakrie, Ini Jawaban Pramono Edhie
Basuki ''Ahok'' Ingin Pasar Rumput Bagaikan Apartemen