TEMPO.CO, Jakarta - Potensi investasi usaha kecil menengah (UKM) di bidang komponen otomotif asal Jepang di Indonesia mencapai Rp 3,24 triliun. Mereka adalah nasabah Okazaki Shinkin Bank, salah satu bank asal Jepang.
President Okazaki Shinkin Bank Ichiro Ohbayashi menyebutkan nilai investasi rata-rata nasabahnya yang berskala UKM adalah sekitar Rp 120 miliar per perusahaan. “Sedangkan masih terdapat 27 nasabah lain beroperasi di Jepang, namun berpotensi besar merelokasi usahanya ke Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Oktober 2012.
Para nasabah Okazaki menurut dia merupakan pemasok dari perusahaan raksasa seperti Toyota, Nissan, Honda, Denzo, dan Bosch.
PT Bank Negara Indonesia Tbk mengajak sekitar delapan perusahaan kecil dan menengah asal Jepang itu mengunjungi kawasan industri EJIP di Cikarang dan Kawasan Industri KIIC di kawasan industri Karawang, Selasa 23 Oktober 2012.
“Mereka tengah mencari lokasi untuk mengembangkan basis produksi mereka di Indonesia, terutama UKM yang memproduksi suku cadang otomotif, maka itu kami memfasilitasi dengan pendampingan tentang perizinan, perpajakan, hingga prosedur penanaman modal di Indonesia,” ujar General Manager BNI Tokyo Branch Gatoet Bembiro Noegroho.
Seperti diketahui, BNI semakin giat memperkuat jaringan dengan perbankan Jepang. Kemarin, BNI kedatangan tamu Okizaki Shinking Bank, yang ikut membawa perusahaan nasabahnya, guna menindaklanjuti kesepakatan yang sebelumnya telah ditandatangani di Jepang tiga bulan lalu.
Saat ini, BNI sudah mengikat perjanjian kerja sama dengan sekitar 39 Bank Regional (seperti Bank Pembangunan Daerah/BPD di Indonesia) dan satu Shinkin Bank (Bank Koperasi). Okazaki Shinkin Bank adalah Shinkin Bank terbesar ketiga di Jepang dengan nilai aset sebesar Rp 308 triliun. Saat ini, ada 25 nasabah Okazaki Shinkin Bank yang sudah beroperasi di Indonesia.
ANANDA PUTRI