TEMPO.CO, Cirebon - Siang lepas zuhur, Imam, 35 tahun, khusyuk melafalkan kalimat La Ilaa ha Illa Allah di bangsal Pesambangan kompleks makam Sunan Gunung Jati, Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Suaranya mendengung, menggema di seluruh kompleks makam.
Serombongan dengannya, puluhan peziarah tua-muda, laki-perempuan, turut berdoa mengikuti alur zikir Imam. Mereka duduk bersila menghadap ke arah pintu Lawang Gedhe, yang seporos lurus ke arah kuburan Sunan Gunung Jati di puncak gunung.
Sudah lebih dari satu jam mereka membaca Tahlil, Yasin, dan Salawat Nabi di kompleks makam pada Mei 2010. Mereka percaya roh Sunan Gunung Jati yang dimakamkan di situ dapat membantu mendekatkan diri mereka dengan Tuhan, memberikan berkah, dan melapangkan jalan hidup.
Sementara itu, ribuan peziarah lain berdesak-desakan keluar-masuk kompleks makam, untuk antre mendapatkan tempat berziarah, menabur bunga, membaca Al-Quran, bersedekah, juga berbaur dengan ratusan pengemis dan para juru kunci makam.
Imam dan rombongannya berasal dari Kediri, Jawa Timur. Sudah empat hari rombongan naik bus menjalani wisata ziarah Wali Songo, yaitu wisata mengunjungi makam-makam sembilan wali penyebar Islam di Jawa pada abad ke-15 dan ke-16. Hari pertama dan kedua, mereka berziarah di makam-makam wali di seputar Surabaya dan Lamongan, Jawa Timur.
Hari ketiga di Tuban, Kudus, dan Semarang, Jawa Tengah. Kemudian di hari keempat, di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. “Sudah empat kali saya berkunjung ke sini,” ujar Imam, yang mengaku ziarah ke makam Sunan Gunung Jati selain untuk wisata dan beribadah, juga untuk mendapatkan karomah obat mujarab bagi kesembuhan saudaranya.
Sudah tiga tahun saudaranya sering mengalami demam dan sesak napas, meski telah diobati dokter. Untuk mendapatkan karomah itu, Imam menaruh satu botol air Aqua di depan pintu Lawang Gedhe tempatnya berdoa. Ia percaya selama ritual doa berlangsung, air dalam botol itu akan mendapatkan limpahan energi spiritual, yang kalau diminum, Insya Allah akan bisa membantu menyembuhkan sakit saudaranya.
Di Cirebon, rombongan Imam tinggal dua hari. Selain ke makam Sunan Gunung Jati, mereka juga mengunjungi berbagai situs peziarahan Islam yang banyak tersebar di Cirebon. (Baca jugaDoa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon Bagian 2)
WAHYUANA| IVANSYAH
Berita lain:
16 Prioritas Kawasan Strategis Wisata
12 Kota yang Ramah Sepeda
Surabaya Akan Gelar Kongres Kota Pusaka
Keliling Pasar Lambocca, Menteri Gita Kekenyangan
Festival China Town Siap Digelar Hari Ini