TEMPO.CO, Jakarta - Sejak didapuk menjadi bintang utama film pendek Senandung Bumi—yang dibuat oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim, artis 18 tahun Mikha Tambayong jadi peduli pada pelestarian bumi.
Pada film berdurasi 24 menit tersebut, Mikha berperan sebagai Naya—penyanyi yang hendak membuat lagu tentang bumi. Untuk film itu, Mikha banyak membaca teks tentang dampak perubahan iklim terhadap bumi. Ia juga banyak bertanya kepada orang-orang yang mengerti bidang tersebut.
“Aku belajar banyak dari film itu, misalnya manasin mobil enggak usah lama-lama, matiin lampu dan listrik kalau sudah enggak dipakai,” ucapnya
Sekarang, Mikha mengaku ingin berkuliah di fakultas hukum. Ia ingin menjadi notaris atau pengacara.
Mikha memang sibuk dan punya banyak mimpi, tapi ia tak menyia-nyiakan waktu untuk melamun. Kala senggang, dia suka melahap buku-buku biografi. “Aku suka baca sejarah orang. Sebab, begitu kita tahu sejarah, kita tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sama,” kata perempuan yang lebih memilih pergi ke museum ketimbang ke mal untuk jalan-jalan ini.
Para tokoh dalam buku yang dibacanya ia jadikan panutan, sehingga ia tidak mudah menyerah dan terus berusaha. “Mereka patut dicontoh karena cerdas dan sudah mengalami banyak titik naik-turun selama hidupnya,” katanya.
Mikha juga memanfaatkan waktu luang dengan menulis. Saat ini, ia tengah menyelesaikan novel pertamanya. “Cerita teenlit. Draf-nya sudah selesai dari aku, lagi dalam proses edit,” katanya.
Dari mana inspirasinya? “Sebagian besar ceritanya terinspirasi oleh kisahku sendiri. Soal cinta pertama,” ujarnya, sembari tersenyum. “Curhatan, deh.”
Baca berita selengkapnya di Koran Tempo Minggu di sini.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terpopuler:
Surya Paloh dan Edwin Rebutan Gunung Emas
Penambang Liar Berebut Emas dengan Surya Paloh
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun
Rebutan Tambang Emas, Hutan Banyuwangi Jadi Korban
Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus