TEMPO.CO, Balikpapan -Puluhan wartawan lokal di Kalimantan Timur terpaksa gigit jari saat meliput peresmian megaproyek di Balikpapan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu 24 Oktober 2012 siang ini. Mereka tertahan di pintu masuk ruang tunggu acara seremonial karena dilarang masuk oleh Pasukan Pengaman Presiden.
Para wartawan ini memang hanya mengantongi kartu tanda pengenal lingkup ring 2 yang hanya memberi mereka akses sampai di luar gedung acara. Walhasil, para wartawan ini hanya dapat menikmati angin laut Kariangau dan rintik air hujan yang mengguyur Balikpapan sejak pagi.
Sandra, wartawan Balikpapan Post, mengaku baru mendapat ID card peliputan sehari sebelumnya dari panitia acara di Kodam setempat. "Tapi ternyata tetap tidak bisa masuk," katanya. Padahal, Sandra sudah siaga di lokasi acara sejak jam 06.30 Wita meski acara baru dimulai pukul 10.10.
Staff Penerangan Umum Kodam Mulawarman, Mayor Answari, mengaku sudah memberikan izin peliputan untuk semua wartawan lokal di Kalimantan Timur. Namun masalahnya, alokasi untuk pers dibatasi hanya 40 orang.
Hari ini, Presiden meresmikan sejumlah megaproyek di Kalimantan Timur, seperti pembangunan Bandara Sepinggan Balikpapan (senilai Rp 1,6 triliun), Pelabuhan Peti Kemas Kariangau (senilai Rp 1 triliun), dan Pupuk Kaltim V Bontang. Selain itu, juga diresmikan jalan tol Balikpapan-Samarinda senilai Rp 6,2 triliun dan jembatan pulau Balang sepanjang 1 kilometer menghubungkan Balikpapan-Penajam Paser Utara senilai Rp 4 triliun.
Baca Juga:
SG WIBISONO
Berita Terpopuler:
Video Sidak Jokowi Diunggah ke Youtube
Betulkah Jokowi Usir Bos MRT?
Ini, 10 Miliarder Indonesia 2012 Versi Forbes
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo
Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh