Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasib GKI Yasmin Masih Tak Menentu  

image-gnews
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hukum dan HAM Albert Hasibuan (kedua kanan) bersama (kanan-kiri) Juru Bicara Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bona Sigalingging, Juru Bicara Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Bogor, Zulkarnaen, perwakilan warga Kota Paris Bogor Turmudi dan Kepala Program Monitoring dan Advokasi The Wahid Institute M. Subhi Azhari memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di kantor Wantimpres, Jakarta, Rabu (24/10). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hukum dan HAM Albert Hasibuan (kedua kanan) bersama (kanan-kiri) Juru Bicara Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bona Sigalingging, Juru Bicara Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Bogor, Zulkarnaen, perwakilan warga Kota Paris Bogor Turmudi dan Kepala Program Monitoring dan Advokasi The Wahid Institute M. Subhi Azhari memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di kantor Wantimpres, Jakarta, Rabu (24/10). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Usulan relokasi bangunan Gereja Kristen Indonesia Yasmin dari Jalan KH Abdullah bin Nuh Nomor 31 Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, ke Jalan Doktor Sumeru 33, Kota Paris, Bogor, kian tak menentu. Relokasi yang merupakan usulan Wali Kota Bogor Diani Budiarto untuk menyelesaikan kisruh bangunan gereja itu sekarang justru ditolak oleh warga Kota Paris, Bogor.

"Penolakan ini bukan berarti kami antikerukunan dengan agama lain," kata perwakilan Kota Paris, Turmudi, di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2012. "Kami justru ingin GKI Yasmin tetap berdiri di Taman Yasmin."

Menurut Turmudi, penolakan usulan relokasi ini sudah disampaikan warga Kota Paris melalui surat kepada Wali Kota Bogor dan melalui pertemuan langsung dengan perwakilan Wali Kota Bogor. Alasan penolakan, sudah ada bangunan gereja di wilayah Kota Paris dan wilayah Kota Paris merupakan wilayah padat penduduk.

Kisruh antara jemaat GKI Yasmin dan Wali Kota Bogor hingga kini belum juga tuntas. Penyebabnya, Wali Kota tak mau mematuhi putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI untuk membuka segel bangunan gereja. Hingga kini bangunan gereja masih disegel pemerintah Kota Bogor dengan alasan melanggar aturan Izin Mendirikan Bangunan. Wali Kota justru mengusulkan relokasi bangunan gereja.

Juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging menyambut baik penolakan warga Kota Paris ini. "Warga Kota Paris rupanya sadar hukum sehingga mereka menolak usulan Wali Kota untuk merelokasi bangunan gereja," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Bona, penolakan ini bukan berarti ada tendensi dari warga Kota Paris untuk menolak keberagaman agama di wilayah mereka. "Warga Kota Paris mengingatkan Wali Kota bahwa relokasi tidak akan menyelesaikan masalah, tapi hanya memindahkan masalah," ujarnya.

PRIHANDOKO

Berita Terpopuler:
Video Sidak Jokowi Diunggah ke Youtube  

Betulkah Jokowi Usir Bos MRT? 

Ini, 10 Miliarder Indonesia 2012 Versi Forbes

Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo

Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.


Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang


Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.


Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.