TEMPO.CO, Miami - Banyak minuman berenergi dipasarkan. Minuman ini berisi tidak hanya senyawa kafein dalam jumlah tinggi, tetapi juga zat lain. "Sejauh ini belum ada penelitian mendalam tentang ini. Namun, terlalu banyak paparan zat kimia dengan kadar tinggi di dalamnya merugikan kesehatan anak-anak," kata Dr Steven Lipshultz, profesor pediatri di University of Miami Miller School of Medicine.
Anak-anak mungkin berpikir dengan meminum minuman ini maka mereka akan lebih banyak energi. Namun, katanya, tidak ada bukti minuman membantu mencapai salah satu tujuan itu. "Sebaliknya bahkan dapat mengganggu tidur, yang dapat membuat konsumen lebih lelah," katanya.
Kandungan gula dalam minuman ini juga diketahui sangat tinggi, dia menambahkan. ""Dengan tidak adanya manfaat, minuman ini tidak semestinya dikonsumsi anak-anak," kata Lipshultz. "Tidak ada dosis aman untuk anak dari minuman ini."
Pada 19 Oktober, orang tua dari seorang gadis Maryland yang meninggal pada tahun 2011 setelah dilaporkan minum dua kaleng minuman berenergi mengajukan gugatan terhadap produsennya. Biro keamanan pangan AS, Food and Drug Administration, juga sedang meneliti beberapa kematian yang kemungkinan terkait dengan minuman itu.
Selain kafein, minuman energi mengandung bahan kimia, seperti guarana, taurin, L-carntiine, ginseng, dan yohimbine. Kafein dan senyawa lain umumnya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, kata Dr John Higgins, profesor kedokteran di University of Texas Medical School di Houston.
Beberapa bukti menunjukkan senyawa dalam minuman energi dapat memperlambat aliran darah melalui arteri koroner, yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot jantung, kata Higgins. "Apa yang Anda miliki adalah sebuah situasi di mana denyut jantung dan tekanan darah naik, dan jantung akan perlu untuk melebarkan arteri mereka karena itu bekerja lebih keras," katanya.
Sementara itu, kafein juga bisa menyebabkan pelepasan kalsium dalam sel jantung, mempengaruhi sinyal listrik yang mengatur detak jantung dan memicu aritmia, katanya. Bukti lain, katanya, menunjukkan minuman mengganggu keseimbangan garam dalam tubuh. Perubahan kadar natrium atau kalium juga dapat dihubungkan dengan aritmia.
ABC NEWS | TRIP B
Terpopuler:
Makan 6 Kali Sehari Bikin Diet Berhasil
Alasan Dokter AS Tak Anjurkan Susu Organik
Jitu Tangani Diare Akibat Keracunan
Kacang-kacangan Bagus untuk Penderita Diabetes
Lima Fobia yang Paling Aneh