TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Kepolisian Perairan Polda Metro Jaya menangkap 104 imigran asal Timur Tengah, Kamis dinihari, 25 Oktober. Lima imigran di antaranya adalah perempuan. Mereka ditangkap di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. "Patroli air Polda Metro Jaya yang menangkap mereka," kata Direktur Kepolisian Perairan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Edison Sitorus.
Menurut Edison, imigran asal Timur Tengah itu tengah berlayar menggunakan KM Rantau Indah. "Diduga ini kasus penyelundupan manusia," ujarnya. Sebagian besar imigran itu berasal dari Afganistan, Palestina, Pakistan, dan Iran. Diduga, mereka hendak menuju Pulau Christmas, Australia. "Mereka masih dalam pendataan dan kami masih berkoordinasi dengan Dirjen Imigrasi."
Selama proses pemeriksan, kata Edison, para imigran itu ditampung di kantor Direktorat Kepolisian Perairan. Polisi juga masih menggali keterangan dari nakkoda dan awak kapal. "Diduga aktor intelektualnya adalah warga negara Indonesia," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, para imigran itu ditempatkan di sebuah gedung dua lantai di lingkungan Direktorat Kepolisian Perairan. Gedung itu memiliki tinggi sekitar 8 meter dan masih dalam proses pembangunan.
Di tempat penampungan itu para imigran menghabiskan waktu dengan malas-malasan atau berbincang-bincang. Ada pula yang duduk-duduk di jendela sambil merokok dan memandang ke arah laut.
ISTMAN MP