Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Es Antartika Mencair, Tak Bikin Air Laut Naik?

image-gnews
AP/NOAA
AP/NOAA
Iklan

TEMPO.CO, Tasmania--Sebuah penelitian menunjukkan, es Antartika rata-rata meluruhkan 190 juta ton tiap hari. Meskipun es di Antartika bagian timur tumbuh, namun gletser di Antartika bagian barat mencair lebih cepat.

"Kami yakin ketika lapisan es menyusut, maka sepanjang pantai Laut Amundsen mengalami percepatan," ujar peneliti utama, Matt King dari Universitas Tasmania.

Salah satu hasil dari temuan ini adalah mencairnya es di Antartika ternyata tidak berkontribusi banyak terhadap kenaikan permukaan laut secara global. King mengatakan temuan menunjukkan permukaan air laut sudah naik lebih cepat selama berabad-abad lalu tanpa penambahan air dari lapisan es Antartika. Bahkan ketika semua air beku yang berada di seluruh daratan itu mencair, ternyata memberikan kontribusi naiknya air laut tak kurang dari 1 milimeter per tahun.

Cepatnya pencairan di beberapa wilayah akan diimbangi dengan hujan salju berat di lain tempat. Ini berarti secara langsung es yang mencair per tahun sekitar 69 miliar ton.

Penelitian sebelumnya telah memetakan secara akurat massa tanah di bawah sebagian besar lapisan es Antartika. Informasi ini sangat penting untuk mengukur ketebalan es. Ketika banyak es mencair, maka massa tanah secara bertahap akan meningkat dengan laju sekira 2 milimeter per tahun.

"Ini seperti jika Anda berdiri di pantai diatas pasir basah. Pasir itu akan menghilang cukup cepat dan meninggalkan cetakan kaki pada pasir bersamaan dengan laju ombak yang kembali ke laut. Pasir itu mengalir kembali ke tempatnya," ujar King.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jawabannya adalah model analisis baru yang mampu menyelaraskan data satelit dengan pengamatan berbasis daratan tentang pencairan es dan kenaikan tanah.

Ditambah dengan GPS, satelit dapat mengirim informasi yang sangat rinci tentang gravitasi bumi dan daratan. Bahkan ketika permukaan bumi tersembunyi jauh di bawah lapisan es.

THE AGE | ISMI WAHID

Baca juga:
Nenek Penyebab Manusia Panjang Umur

Babak Baru Pencarian Alien

Harga Mahal, iPad Mini Bakal Sulit Terjual?

Spesies Baru Kumbang Tanpa Kepala Ditemukan

Penyu 215 Juta Tahun Ditemukan di Tempat Sampah

Apple Percepat Peluncuran iPad 4

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia