TEMPO.CO, London - Empat bulan bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London membuat Julian Assange, bos WikiLeaks, "seperti tinggal di sebuah stasiun ruang angkasa". Assange mencari perlindungan di Kedutaan pada bulan Juni, setelah kalah dalam pertempuran di pengadilan atas ekstradisi dirinya ke Swedia.
Sejak itu, ia tinggal di sebuah ruangan dengan jendela kaca buram. "Ini sedikit seperti tinggal di sebuah stasiun ruang angkasa karena tidak ada cahaya alami dan Anda harus membuat semua sendiri. Tidak bisa pergi ke toko dan sebagainya," kata Assange dalam sebuah wawancara dengan CNN, Kamis. Namun, baginya, kondisi ini lebih baik ketimbang meringkuk di tahanan.
Staf Kedutaan tidak mengizinkan CNN untuk melihat tempat Assange tinggal. Selama wawancara, Assange muncul santai dan sehat, meskipun semua serba terbatas. Wawancara itu muncul pada hari yang sama saat WikiLeaks mengungkapkan sebuah babak baru dari dokumen Amerika Serikat, yang berhubungan dengan penanganan tahanan di penjara militer mereka.
Ekuador memberikan suaka pada Assange pada bulan Agustus. Pengadilan Inggris telah menyetujui ekstradisinya ke Swedia. Kini, Assange akan ditangkap jika ia menapakkan kakinya ke luar gedung Kedutaan.
Assange belum didakwa dengan kejahatan. Namun, Swedia mengatakan, pihaknya ingin menanyai Assange tentang tuduhan bahwa ia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di sana. Assange telah membantah tuduhan tersebut dan mengatakan hal itu hanya tipu muslihat untuk mengekstradisinya ke Amerika Serikat.
Assange mengatakan, kebuntuan itu bisa berakhir jika Amerika Serikat menghentikan penyelidikan atas WikiLeaks. "Ini investigasi tidak bermoral," katanya.
CNN | TRIP B
Berita Terpopuler:
Ancaman Pemanggilan DPR, Ini Respons Dahlan Iskan
Angelina Sondakh Digosipkan Hamil, Apa Kata Ayah?
Marzuki Alie Tersinggung oleh Dahlan Iskan
Ayah Tega Menzinai Tiga Putrinya Bertahun-tahun
Penyu 215 Juta Tahun Ditemukan di Tempat Sampah