TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas kelompok terduga teroris di kawasan Gang Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat, sudah diincar polisi sejak sepekan lalu. Dwijo Suharto, 75 tahun, tetangga dua terduga teroris--Suherman, 22 tahun dan David, 18 tahun--melihat gelagat tidak beres sejak saat mondar-mandir beberapa hari sebelum penggerebekan.
"Dalam tiga hari terakhir, polisi terus bolak-balik mengamati rumah itu (terduga teroris)," ujar Dwijo, Ahad, 28 Oktober 2012. Menurut dia, kecurigaan polisi beralasan. Sebab, dalam 6 bulan terakhir, aktivitas di rumah Suherman membuat warga sekitar curiga.
Mereka kerap berdiskusi hingga larut malam, bahkan beberapa sampai menginap. "Mereka datang silih berganti, kadang berdua atau bertiga, dengan berbaju koko dan berjanggut," tutur Djiwo.
Dalam setiap aktivitasnya, ujar pensiunan polisi ini, pemilik rumah kerap menutup pintunya rapat-rapat. Mereka enggan dikenali warga dan jarang berkumpul dengan warga sekitar. "Sering kadang aktivitasnya sampai pukul 1-2 malam," kata dia. "Mereka jarang bergaul, sama orang tua saja cuek."
Karena dianggap meresahkan masyarakat, Djiwo mengaku sudah tiga kali melaporkan aktivitas di rumah Suherman kepada Ketua RT 03 dan RW 09. Namun belum ada respons. "Saya takut nanti malah saya yang dicurigai. Tapi saya belum sempat lapor polisi," kata dia.
Kegiatan mereka terlihat semakin intens--terutama jika dilihat dari tamu yang datang, yang sebagian besar berjanggut serta berbaju koko. Kakek uzur ini sempat berujar kepada beberapa tetangganya bahwa dalam waktu dekat penghuni rumah tersebut akan segera ditangkap petugas kepolisian. "Dugaan saya 85 persen benar. Saya bilang ini besok pasti ditangkap karena mencurigakan," kata Dwijo.
Hal yang sama diungkapkan Yaman, 50 tahun, tetangga yang berjarak tiga rumah dari tempat tinggal terduga teroris Suherman dan David. Ia mengaku kerap disapa petugas kepolisian pada malam hari. Ia memperkirakan rumah Suherman sudah menjadi target buruan polisi akibat aktivitas yang dilakukan penghuninya.
Mereka tidak memperlihatkan identitasnya, tapi kerap memberikan instruksi saat melintas di rumah terduga teroris. "Kadang mereka menoleh ke rumah itu, baru jalan lagi, dan itu sering," ujarnya. "Kemarin, sebelum penangkapan, malamnya saya di sapa sama petugas yang hilir-mudik itu."
Kemarin, tepat pukul 11.00 WIB, Detasemen Khusus 88 antiteror menangkap tiga terduga teroris di Gang Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat. Mereka adalah Suherman, 22 tahun, David, 18 tahun, dan Narto. Belakangan diketahui bahwa ketiganya masuk kelompok jaringan teroris barum Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (HASMI).
Rencananya, Kelompok ini mengincar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya; Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta; Plaza 89 di depan Kedutaan Besar Australia, tempat Kantor Freeport berada; dan Markas Komando Brimob di Jalan Srondol, Jawa Tengah.
JAYADI SUPRIADIN