TEMPO.CO, Jakarta - W.R. Soepratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya. Ia membawakan
lagu itu saat berlangsung Kongres Pemuda II di gedung Indonesische Clibgebouw, Kramat Raya 106, Menteng, Jakarta, pada Ahad, 28 Oktober 1928. Namun, penggesek biola ini hanya memainkan melodinya saja, tanpa syairnya.
Majalah TEMPO 2 November 2008 menuliskan W.R. Soepratman dikenal sebagai wartawan yang suka bermain musik dan ngobrol dengan para pemuda di Markas Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia di gedung Indonesische Clibgeboiw. Pemuda langsing ini menenteng biola sambil menyodorkan secarik kertas berisi syair lagu yang digubahnya kepada sang Ketua Sidang Soegondo Djojopoespito. (Baca: Siapa W.R Soepratman?)
Melihat judul Indonesia Raya, Soegondo segera melirik polisi Belanda yang serius mengamati jalannya Kongres. Jeda sidang, Soegondo menyetujui W.R. Supratman membawakan karyanya. Tapi syaratnya, tanpa syair. Alasannya, dalam syair Indonesia Raya terdapat banyak kata Indonesia dan merdeka. Kata-kata yang membuat khawatir akan menimbulkan masalah pada Kongres.
Akhirnya sidang ditutup pukul 22.00 lewat. Pemuda W.R. Soepratman maju ke depan. Ia membungkukkan badan, mulai memainkan biola. Indonesia Raya tanpa syair berkumandang. Tepuk tangan panjang mengiringi akhir lagu yang kini dikenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
EVANS | PDAT | WANTO
Berita Terpopuler
Tokoh Nasionalis ini, Kakek dari Dian Sastro
Kebesaran Hatta Menegelamkan Sunario
Sunario, Tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda
Para Pemuda di Belanda, Tak Kenal Inlander
Manifesto 1925 di Atas Sumpah Pemuda