TEMPO.CO, Makassar - Masakan Indonesia terkenal banyak bumbu. Lalu bagaimana rasanya jika makanan Jepang, tapi lebih menonjolkan rasa dari rempah-rempah khas Indonesia? KOI Japanase Resto di Hotel Grand Clarion Makassar mencoba menawarkan sensasi itu.
Mengambil konsep sebagai restoran cuisene dengan bahan-bahan yang asli didatangkan dari jepang, serta modifikasi rempah-rempah asli indonesia, seperti cengkeh, lada, dan jahe. Restoran jepang ini kemudian memadukan menjadi hidangan yang dapat dinikmati oleh pengunjungnya. "Kami memadukan dua cita rasa yang menyesuaikan lidah orang Indonesia," kata Chef Mulyono
Restoran yang berkapasitas 150 orang itu didesain dengan interior bernuansa Jepang. Ketika masuk sudah disambut dengan pelayan yang mengenakan baju kimono serta sambutan selamat datang dalam bahasa Jepang.
Mulyono menyiapkan beberapa menu andalan yang dapat dinikmati, seperti aneka sushi mulai dari Japanase Sushi Roll, Spicy Salmon Maki, Fried Cani /Crap Maki, Teppanyaki, Ramen Curry Soup, serta Yakiniku. Tidak ketinggalan sebagai sajian hidangan pembukanya ada Wakame Tofu Salad, Daikon Salad. Lalu untuk menu utama ada Gohan (Japanase Steam Rice), Miso Soup with Tofu, Chicken Katsu, Beef Teriyaki, Mix Seafood Tempura, Yaki Odon, Yasaitme.
Menurut Mulyono, bahan yang digunakan diimpor dari luar, di antaranya beras Jepang , salmon, tuna, dan saus yang berasal dari kedelai. "Kami memang memilih bahan yang berkualitas untuk menjaga makanan yang disajikan. Seperti kesegaran ikan salmon setiap tiga kali sehari didatangkan untuk menjaga kesegaran bahan utamanya. Apalagi makanan Jepang itu identik dengan makanan sehat serta mengandung protein," katanya.
Adapun yang menjadi menu andalan dari KOI seperti Sashmi (ikan mentah) dan Sushi Roll. Khusus untuk Sushi ini terasa gurih serta renyah yang berasal dari tanuki (tepung tempura) kemudian dipadukan dengan saus mayo memiliki sensasi rasa pedas dan asin yang menyatu di mulut. Lalu ada salad Wakame Tofu yang disajikan dengan bahan pilihan mulai dari rumput laut, tofu serta sayuran yang tetap renyah yang dipadukan dengan saos yang disiramkan.
Untuk saus, kata Mulyono, rice venega digunakan karena memiliki manfaat untuk menghancurkan timbunan kolestrol dalam tubuh. Rice venegar ini adalah beras yang difermentasi, kemudian asamnya diambil kembali lalu diolah menjadi saus mengikuti selera yang menyukai asam manis.
Untuk sushi dibuat dengan berbagai rasa dan menjadi andalan Spicy Salmon Maki, Green Dragon, Black Dragon, Atlantik Dragon. "Green Dragon yang dikombinasikan dengan avocado, lalu ada belut, salmon serta udang. Kami juga menyediakan sushi yang sudah matang. Pengunjung banyak pilihan," dia mengatakan.
Selain sushi, ada sashmi yang berbahan ikan mentah. Ini sangat cocok disantap dengan soy sauce yang ditambahkan dengan wasabi (sambal hijau yang berfungsi membunuh bakteri dalam tubuh ketika memakan sashmi ini). Khusus wasabi ini juga didatangkan dari Jepang dengan rasa gurih. Pedasnya ini untuk awal ketika mencoba maka di mulut akan terasa lain. "Sashmi itu dimakan cocoknya bersama dengan soy sauce ditambah wasabi, dengan menonjolkan cita rasa gurih. Pedas kecap asin ini dicampur dan sashmi dicelup di dalamnya," ujar Mulyono
Untuk hidangan pembuka ini, Mulyono mengatakan menyiapkan Chicken Teriyaki dan juga Salmon Teriyaki sebagai salah satu menu andalannya. "Sausnya itu dimodifikasi dengan rempah, bawang putih, lada, jahe, daun bawang, sama dengan salmonnya. Rasa gurih manis ini yang ingin kami berikan kepada pelanggan," katanya.
Untuk minuman, disajikan khas Jepang, yakni sakhe dan ocha (teh hijau Jepang). Selain itu, di KOI, pengunjung juga dapat menikmati chef yang memasak langsung masakannya . Sedangkan Teppayaki, khusus untuk makanan yang dibakar, seperti Beef Saiikoro Rostik dengan saus black paper. " Di restoran jepang memang ada beberapa counter yang melayani hanya beberapa pesanan tertentu, seperti Sushi Counter, terus Teppayaki. Kalau yang goreng-goreng itu masaknya di belakang sehingga kebersihan dari makanan tersebut terjaga," katanya.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI
Berita lain:
Bandung Kebanjiran Turis
Festival Dago Pojok Digelar 15 Jam
Apa Itu Wisata Ziarah
Bakal Candi Terbesar di Bali Ditemukan
Tas Tradisional Papua Terancam Punah
Hanya Ada 1 Sail pada 2013: Sail Komodo
Jakarta Akan Gelar Kirab Budaya
12 Kota yang Ramah Sepeda