Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Arus Listrik Dasar Laut Terkuak

Editor

Erwin prima

image-gnews
dailymail.co.uk
dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Kopenhagen - Kabel listrik terbuat dari bakteri telah ditemukan di dasar laut. Mikroba multi selular itu memiliki panjang satu sentimeter dan seratus kali lebih tipis dari rambut manusia.

Masing-masing berfungsi sebagai kabel listrik dengan kawat terisolasi - mirip dengan kabel yang membawa daya ke lampu dan peralatan listrik. Para ilmuwan percaya bahwa mereka adalah sumber arus listrik misterius di dasar laut yang diidentifikasi untuk pertama kalinya hampir tiga tahun lalu.

Bakteri kabel, dari keluarga Desulfobulbaceae, itu menghasilkan listrik dengan mengkonsumsi oksigen dari air laut. Listrik itu digunakan untuk proses melepaskan energi dari sulfur dalam lumpur di dasar laut.

Puluhan ribu kilometer bakteri kabel dapat hidup dalam lokasi satu meter persegi di dasar laut, kata para peneliti, dalam laporan di jurnal Nature. Mereka tampaknya terdiri dari sel tunggal dan menghasilkan energi dengan menghubungkan reservoir oksigen di permukaan lumpur dengan hidrogen sulfida jauh di bawahya.

Penelitian itu dipimpin oleh Dr Nils Risgaard-Petersen, dari Aarhus University di Denmark. "Ide luar biasa bahwa bakteri ini adalah kabel listrik benar-benar terbukti ketika, di dalam bakteri, kami melihat tali seperti kawat tertutup oleh membran," ujarnya

Kabel itu dapat meregang sepanjang sekitar satu sentimeter, menghubungkan bakteri terdalam yang hidup dengan kondisi oksigen rendah dengan bakteri yang berada di lokasi dengan kadar oksigen tinggi.

Satu sentimeter kubik sedimen dapat berisi hingga satu kilometer kabel. Koloni bakteri itu memonopoli oksidasi sulfida dalam tanah, mencegah mikroba lain untuk menggunakan sumber daya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penemuan ini bisa mengarah pada penciptaan perangkat medis yang meniru transmisi elektron itu, dan menggunakan bakteri untuk membersihkan daerah yang terkontaminasi. "Kabel listrik hidup menambah dimensi baru untuk memahami interaksi di alam dan mungkin berguna dalam pengembangan teknologi," kata Dr Risgaard-Petersen.

Profesor Gemma Reguera, mikrobiolog di Michigan State University, meninjau riset itu untuk penulisan di jurnal. "Beberapa tahun yang lalu, setiap pendapat bahwa mikroba bisa berfungsi sebagai kabel listrik untuk mengirimkan arus listrik melintasi jarak sentimeter akan ditanggapi dengan skeptis,” ujarnya.

Dia mengatakan laporan tersebut menambah bukti yang menyoroti peran penting transfer elektron mikroba dalam proses geokimia global dan fungsi ekosistem. "Ini sangat menyenangkan bagi mikrobiolog, dan karya ini mengingatkan kita bahwa begitu banyak penemuan menanti.”

DAILYMAIL | ERWIN Z

Berita lain
Yahoo Beli Perusahaan Milik Bieber

Perkenalan dengan Windows 8 

Dell XPS One 27 Tampilkan Resolusi Tertinggi

Mengontrol Layar Ponsel Dengan Main Mata

Lebah Madu Bisa Bedakan Lukisan Monet dan Picasso?

Es Antartika Mencair, Tak Bikin Air Laut Naik?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

5 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

17 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

22 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

51 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

53 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

57 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.
Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.


5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

30 Januari 2024

Cuka apel. Freepik.com/Rawpixel.com
5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?