Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejar Teroris, Polisi Geledah Kamar Kos Mahasiswa

Editor

Yuliawati

image-gnews
Polisi melakukan olah TKP di kediaman terduga teroris Harun yang juga difungsikan sebagai kios servis kompos gas di Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo Solo, Minggu (28/10). TEMPO/Andry Prasetyo
Polisi melakukan olah TKP di kediaman terduga teroris Harun yang juga difungsikan sebagai kios servis kompos gas di Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo Solo, Minggu (28/10). TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Setelah tertangkapnya jaringan teroris oleh Detasemen Khusus 88, Kepolisian Resor Kediri Kota menggeledah rumah kos mahasiswa dan warung Internet. Salah satu lokasi yang digeledah polisi adalah kawasan kos mahasiswa di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Dari pantauan Tempo, puluhan polisi berseragam lengkap dan preman datang ke lokasi dan memeriksa kamar pria maupun perempuan. Benda pribadi dibongkar sambil memeriksa identitas pemilik kamar. "Tolong buka lemarinya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri, Ajun Komisaris Siswandi, kepada salah seorang penghuni rumah kos, Senin, 29 Oktober 2012.

Dengan teliti, polisi memeriksa seluruh sudut kamar, termasuk kolong tempat tidur. Rak buku milik mahasiswa juga tak luput dari pemeriksaan.

Tempat kos mahasiswa banyak tersebar di Kecamatan Mojoroto. Kawasan yang terletak di bagian barat Sungai Brantas, Kota Kediri, itu merupakan pusat lembaga pendidikan dan kampus yang memiliki ribuan mahasiswa. Di antaranya adalah Universitas Nusantara PGRI, Universitas Kadiri, Institut Agama Islam Tribakti, serta beberapa lembaga pendidikan kesehatan swasta.

Setelah melakukan pemeriksaan secara acak di beberapa titik, polisi tidak menemukan yang mencurigakan. Mereka pun bergerak ke warnet-warnet untuk menyisir keberadaan jaringan teroris. Di tempat ini, polisi langsung memasuki bilik-bilik pengguna dan memeriksa alamat yang diakses. "Banyak situs-situs radikal yang dimanfaatkan teroris untuk melakukan cuci otak," kata Siswandi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedatangan petugas di warnet ini sempat mengejutkan para pengguna Internet. Mereka tak bisa berbuat apa-apa ketika polisi langsung mengambil alih mouse komputer untuk melacak kronologi alamat yang diakses. Hasilnya, tak ditemukan adanya situs radikal.

Menurut Siswandi, operasi ini akan terus dilakukan hingga beberapa waktu ke depan. Dia meminta siapa pun untuk melaporkan jika melihat ada yang mencurigakan di sekitar lingkungannya.

Fitri Kusuma, salah seorang mahasiswa yang kamar kosnya diperiksa, mengaku kaget dengan kedatangan polisi. Dia tidak menyangka bahwa polisi sangat serius memeriksa isi kamarnya untuk mencari keberadaan teroris. "Saya sendiri bahkan tak memikirkan itu," katanya.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.