TEMPO.CO, Tangerang - Konsorsium empat perusahaan untuk proyek jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 36 kilometer kini sudah terbentuk. Keempat perusahaan itu adalah PT Bumi Serpong Damai (BSD), PT Mitra Kerta Raharja (MKR), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), dan PT Astratel.
“Keempat perusahaan ini akan maju ikut lelang dengan bendera PT Tangerang Struktur,” ujar ketua panitia proyek pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, Akip Samsudin, kepada Tempo, Senin, 29 Oktober 2012.
Menurut Akip, terbentuknya konsorsium merupakan sinyal positif untuk proyek jalan tol yang diinisiasi oleh pemerintah Kabupaten Tangerang itu. Adapun pembangunan jalan tol diharapkan dapat terlaksana mulai 2014. Agenda tahun 2013 adalah penyempurnaan pembebasan lahan. “Progresnya berjalan dengan cepat,” kata Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang itu.
Akip mengatakan, panitia lelang sudah membuka pendaftaran peserta lelang yang berminat untuk melaksanakan jalan yang menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dengan pusat industri Balaraja, Kabupaten Tangerang, sejak pekan lalu. Lelang tersebut dilaksanakan di Badan Pengelolaan Jalan Tol (BPJT).
Pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja tersebut akan mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Tangerang Selatan menuju bagian barat Kabupaten Tangerang. PT Mitra Kerta Raharja (MKR) selaku perusahaan induk milik Pemerintah Kabupaten Tangerang optimistis pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja bakal segera terealisasi.
Direktur PT MKR Dwi Rono mengatakan, saat ini persiapan pembangunan jalan tol tersebut masih terus dilakukan. "Berjalan baik sesuai rencana. Meski ada sedikit kendala, hal itu tidak sampai mengganggu rencana yang sudah dipersiapkan," ujar dia.
Menurut Dwi, setidaknya ada tiga hal yang menjadi dasar keyakinan PT MKR bakal terealisasinya proyek jalan tol Serpong-Balaraja, yaitu kesiapan tata ruang, kesiapan dana, dan kesiapan lahan. "Untuk tata ruang sudah sesuai. Soal dana tidak ada kendala. Dan lahan sudah ready antara 30 sampai 50 persen," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja rencananya langsung dikerjakan dua tahap. Untuk pengerjaan tahap I meliputi rute Serpong-Pagedangan. Sedangkan untuk tahap II akan diteruskan ke rute Pagedangan-Legok. "Jadi, dari Serpong, jalan tol akan membelah kawasan Cluster Foresta BSD hingga ke wilayah Kecamatan Pagedangan. Selanjutnya, dari Pagedangan terus berlanjut hingga ke Legok," kata Dwi.
Pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja tahap I dan II sepanjang 11 kilometer tersebut diperkirakan bakal menelan dana sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan untuk keseluruhan dari Serpong hingga Balaraja sepanjang 36 kilometer akan menelan investasi hingga Rp 3,7 triliun.
Pembangunan tol Serpong-Balaraja merupakan gagasan dari Bupati Tangerang, Iskandar, yang tercetus sejak tahun 2002 silam. Jalan tol ini akan melintasi tujuh kecamatan di wilayah selatan hingga barat Kabupaten Tangerang, yaitu Cisauk, Legok, Curug, Panongan, Tigaraksa, Balaraja, hingga Pasar Kemis.
Untuk pembukaan jalur tol Serpong-Balaraja, Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan pertumbuhan ekonomi di wilayah itu akan tumbuh dengan pesat. Selain itu, tol Serpong-Balaraja diharapkan mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan di Jakarta.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler:
Soekarno: Bahasa Jawa Jangan Jadi Bahasa Nasional
Tokoh Nasionalis ini, Kakek dari Dian Sastro
Jokowi: Sekarang Saya Jadi Orang Betawi
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN
Ribuan Warga Lampung Bentrok, Tiga Orang Tewas