TEMPO.CO, Jember - Koordinator konselor Klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember, dr Justina Evi Tyaswati SpKj, mengungkapkan bahwa dua dari delapan anak terpapar virus HIV/AIDS tak dapat diselamatkan. Anak-anak itu sejak awal tahun hingga Oktober 2012 dirawat di Klinik VCT Kabupaten Jember.
"Yang meninggal dunia, yakni seorang anak yang masih berusia sekitar tiga bulan dan berumur 1,5 tahun," ujar Tyaswati, Senin, 29 oktober 2012. Tyaswati mengatakan, kedua bayi yang meninggal itu dibawa ke Klinik VCT dalam kondisi stadium III dan IV, dengan penyakit penyerta gizi buruk dan tuberculosis (TB).
Mereka tertular virus mematikan itu dari ibu mereka selama kehamilan dan pemberian air susu ibu. "Orang tua mereka ODHA (orang dengan HIV/AIDS), dan tidak banyak mendapatkan informasi memadai, sehingga bayi dan anak-anak itu diperiksakan sudah dalam stadium tinggi," katanya.
Enam anak lainnya kini mendapat perawatan intensif dari tim Klinik VCT Jember. Petugas klinik berupaya melakukan pemantauan secara rutin kepada ibu hamil dan balita yang positif menderita HIV/AIDS dan memberikan pemahaman kepada keluarga mereka untuk periksa dan kontrol secara rutin demi kelangsungan hidup yang lebih lama bagi balita mereka.
Ibu hamil dan bayi yang terinfeksi HIV/AIDS harus minum obat antiretroviral (ARV) secara rutin untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang masih belum stabil. "Pengalaman, beberapa balita yang terinfeksi HIV/AIDS masih bertahan hidup hingga usia 8 tahun karena pihak keluarganya menjaga asupan gizi dan melakukan kontrol ke Klinik VCT secara rutin," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN
Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata
Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah
Siasat Dagang Makelar Senjata
9 Modus Upeti ke DPR