TEMPO.CO, Cilegon - Setiap pekan rata-rata dua orang terkena penyakit stroke dan harus dirawat di ICU Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Hospital, Kota Cilegon. Jumlah penderita penyakit stroke ini diprediksi akan terus meningkat jika masyarakat tidak mengubah pola hidup dan sadar memeriksa kesehatanya.
Direktur Utama Krakatau Medika Hospital (KM Hospital) Cilegon, Roslan Sitompul, mengatakan jumlah pasien penderita stroke yang dirawat di ICU RSKM pada 2011 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 lalu. Pada 2011 ada sekitar 115 pasien stroke yang dirawat di ruang ICU atau rata-rata ada sekitar 12 pasien penderita stroke setiap bulan atau dua orang setiap minggu.
Sedangkan pada 2010 hanya ada sekitar 68 pasien penyakit stroke yang dirawat di ruang ICU. "Jumlah ini belum yang termasuk pasien yang dirawat di ruang lain," kata Roslan Selasa, 30 Oktober 2012.
Direktur Pengembangan Krakatau Medika Hospital Cilegon Cristine mengatakan, stroke salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Kontribusinya sekitar 15,6 persen terhadap penyebab kematian. "Dalam rangka memperingati hari stroke sedunia yang jatuh pada Senin, 24 Oktober lalu, Krakatau Medika Hospital, Cilegon, bekerja sama dengan PT Pfizer Indonesia mengadakan cek kolesterol gratis bagi masyarakat sekitar," kata Cristine.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari sejak tanggal 29 hingga 30 Oktober 2012 ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko stroke. Kegiatan yang diadakan juga bertujuan mengedukasi masyarakat akan bahaya kolesterol yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit stroke dan jantung. "Fungsi kami tidak hanya mengobati pasien, tapi kami juga mencoba terus memberikan pemahaman terhadap pasien tentang kolesterol yang bisa berdampak pada penyakit jantung dan stroke," kata Cristine.
Cristine mengatakan, prevelensi penyakit stroke di Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 lalu adalah sebesar 0.8 persen dari jumlah total penderita stroke di Indonesia. Sekitar 2,5 persen atau sekitar 250 ribu orang meninggal dunia dan sisanya cacat ringan maupun berat.
Sedangkan tahun 2011, angka kejadian stroke terus bertambah. Sebagian besar penderita stroke berada di negara berkembang, di antaranya Indonesia. "Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke," katanya.
WASI'UL ULUM