TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Eko Santoso mengatakan bom yang ditemukan di kawasan Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, mirip dengan bom Poso yang meledak dua pekan lalu.
"Ada bahan peledak dan ada juga potongan paku," kata Eko di kantornya, Senin, 29 Oktober 2012.
Minggu kemarin 28 Oktober 2012, tim gabungan Kepolisian dan Tentara menemukan bom berdaya ledak tinggi seberat 10 kilogram di rumah kebun di kawasan Gunung Tamanjeka. Material bom tersimpan dalam wadah mirip rantang, kemudian dibungkus dengan lap ban. Di bagian atas bom terdapat pemicu ledakan. "Diduga ini adalah jenis bom ranjau," kata Eko.
Eko enggan membeberkan pemilik bom tersebut. Tempo memperoleh informasi bahwa bom tersebut ditemukan pada rumah gubuk milik Ali Sunan. Dia adalah warga Tamanjeka, juga memiliki rumah tinggal di perkampungan Tamanjeka di samping rumah gubuk di tengah perkebunan tersebut.
Di dekat rumah kebun Ali Sunan, terdapat lima rumah lainnya. Rumah tinggal itu diduga milik Bakri dan Andreas. Kedua orang ini sudah diamankan kepolisian. Sekarang, kepolisian memeriksa keduanya dengan status sebagai terperiksa.
Lokasi penemuan mendekati arah Gunung Biru, yang diduga menjadi basis pelatihan teror kelompok Santoso, anak buah gembong teroris Nurdin M. Top. Akan tetapi, petugas belum berhasil sampai ke lokasi tersebut.
Eko yang dikonfirmasi sama sekali enggan berkomentar ihwal pemilik bom maupun gubuk tersebut. Dia mengaku tidak mengetahui nama Ali Sunan.
Dia mengatakan penemuan bom tersebut saat petugas menyisir kawasan Tamanjeka untuk melacak pembunuh dua personel polisi, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman. Keduanya ditemukan tewas terkubur dalam satu lubang dengan leher tergorok di dekat perkampungan Tamanjeka pada 16 Oktober lalu.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Lainnya:
Anggota DPR ''Palak'' BUMN, Apa Kata Aria Bima
SMS DPR Pemeras Disebar? Dahlan Menjawab
Komentar Sutan Bhatoegana Soal ''TKI on Sale''
Alasan Angkot Kalah Pamor dengan Motor
Obama Lebih Peduli Dampak Badai Ketimbang Pemilu