TEMPO.CO, Jakarta - Bank OCBC NISP mencatat kenaikan penyaluran kredit (bruto) sebesar 40 persen dari Rp 36 triliun pada September 2011 menjadi Rp 50,5 triliun pada September 2012. "Bank OCBC NISP tidak hanya berhasil meningkatkan pertumbuhan dan kualitas kreditnya saja, tetapi juga sekaligus menurunkan tingkat NPL,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan pers, Selasa, 30 Oktober 2012.
Adapun NPL (rasio kredit bermasalah/non performing loan) gross Bank OCBC NISP tercatat turun 0,5 persen dari 1,5 persen pada September 2011 menjadi 1 persen pada September 2012.
Parwati menjelaskan, peningkatan kredit telah mendorong kenaikan laba bersih sebesar 26 persen (year on year) dari Rp 522 miliar menjadi Rp 656 miliar. Kenaikan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan non-bunga bank sebesar 30 persen menjadi Rp 597 miliar dan pendapatan bunga bersih sebesar 14 persen menjadi Rp 1,87 triliun.
Dari sisi dana pihak ketiga, Bank OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan sebesar 25 persen (year on year) dari Rp 43 triliun pada September 2011 menjadi Rp 53,6 triliun pada September 2012. Adapun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga tercatat naik dari 83,7 persen pada September 2011 menjadi 93,9 persen pada September 2012.
Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapore ini tercatat mencapai 16,7 persen, di atas ketentuan minimal Bank Indonesia sebesar 8 persen. Sedangkan return on asset dan return on equity masing-masing 1,8 persen dan 12,1 persen.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
SMS Inisial Anggota DPR ''Tukang Peras''