TEMPO.CO, Malang - Rektor Universitas Brawijaya Malang, Yogi Sugito, menyatakan kegiatan mahasiswanya melakukan pendakian ke Gunung Semeru bukan kegiatan kampus. Kegiatan itu dilakukan secara pribadi tanpa ada koordinasi dengan Fakultas Pertanian.
Bahkan, kata dia, dari 20 pendaki itu, hanya Mochamad Siraz Awaludin Iqbal yang berstatus sebagai mahasiswa Ilmu Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. "Tak tahu 19 lain berasal dari mana," katanya, Rabu, 31 Oktober 2012.
Kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya, kata dia, dipastikan harus melalui standar operasional yang baku. Antara lain, mengecek perbekalan, kelengkapan alat, dan kesehatan mahasiswa pencinta alam.
Mengenai kegiatan Iqbal memperingati Hari Sumpah Pemuda di puncak Mahameru, juga disebutnya sebagai inisiatif pribadi. "Itu tak resmi," katanya.
Universitas Brawijaya menurunkan tim tanggap bencana menuju kawasan Gunung Semeru. Universitas Brawijaya berusaha membantu untuk melacak, namun batal setelah proses pencarian ditangani tim SAR, yang lebih profesional. Yogi berharap proses pencarian berlangsung cepat dan korban segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Mochamad Siraz Awaludin Iqbal, mahasiswa semester tiga Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dikabarkan hilang saat turun dari puncak Mahameru, Gunung Semeru, kemarin. Belum diperoleh kabar mengenai kondisi mahasiswa asal Dusun Demangjaya RT IV RW I Desa Krebet, Kabupaten Malang, itu.
Komandan SAR Kabupaten Lumajang Nugroho Dwi Atmoko mengatakan, pihaknya memperoleh informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Selasa malam, sekitar pukul 18.30. Dari informasi itu, ia mengetahui seorang mahasiswa hilang dalam pendakian di Gunung Semeru. Korban terpisah dari rombongan di seputaran Cemoro Tunggal, sebelah atas Arcapada.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
SBY dan Menteri Gita Tahu Bayu Maju untuk IPB
Lily Wahid Sebut Upeti di DPR Seperti Kentut
Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini
Perwira TNI Juga Ikut Setor Upeti ke DPR
Jodi Rooseto Jadi Kapolda Jabar, LSM Protes
Gayus Lumbuun Terus Perjuangkan Transparansi MA
Kamis Ini, 4 Tersangka Kasus Simulator Bebas