TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan petinggi partai menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Oktober 2012. Mereka memprotes lantaran dinyatakan gugur menjadi peserta pemilu legislatif 2014.
"Kami meminta tujuh komisioner KPU diberhentikan secara tidak hormat," kata Ketua Umum Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Daniel Hutapea dalam protesnya, Rabu, 31 Oktober 2012.
Sebelum menggeruduk KPU, mereka terlebih dulu menggelar rapat di Sekretariat PPPI, yang terletak tepat di seberang kantor KPU. Sejam rapat, mereka memutuskan jalan bareng ke KPU. Ada sekitar 30 petinggi partai yang ikut menggeruduk KPU.
Tiba di KPU, rombongan itu naik ke lantai dua kemudian menggebrak ruang aula KPU. Ruangan itu rencananya dipakai sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Pihak teradu dan pengadu sudah hadir di ruangan, tapi sidang belum dimulai.
Di aula KPU, rombongan berteriak-teriak meminta komisioner KPU menemui mereka. "Mana komisioner KPU? Mana?!" kata Daniel. "Ketua KPU Husni Kamil Manik tak becus kerjanya." Beberapa kali sempat terdengar gebrakan meja.
Daniel protes atas kerja KPU karena hingga siang ini pengurus belum diberi tahu alasan gugurnya partai mereka. Surat yang dikirim KPU ke partai hanya berisi pemberitahuan tak lolos, tapi tak dijelaskan alasannya. "Komisioner menipu publik," kata dia.
Selain PPPI, partai yang ikut dalam protes tersebut antara lain Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Buruh, Partai Nasional Republik (Nasrep), dan Partai Karya Republik (Pakar). Semua partai itu gagal menjadi peserta pemilu legislatif 2014.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler
Kemahalan, Biaya MRT di Jakarta
Seluruh Puskesmas Jakarta Akan Pakai CCTV
SMAN 70 Ragu Pecat Siswa Tersangka Tawuran
Kondisi Novi Amilia Membaik Setelah Detoksifikasi
Warga Mulai Resahkan Demo Buruh di Bekasi
Ketemu Ibu, Novi Amilia Tambah Sehat
Jakarta Utara Siap Hadapi Banjir