Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Eropa Serukan Boikot Produk Israel

Editor

Pruwanto

image-gnews
Sejumlah aktivis melakukan demonstrasi memboykot produk Israel di supermarket Israel di Tepi Barat (24/10). REUTERS/Ammar Awad
Sejumlah aktivis melakukan demonstrasi memboykot produk Israel di supermarket Israel di Tepi Barat (24/10). REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Jerman - Posisi Uni Eropa terhadap pendudukan Israel di Palestina selama ini dikenal dengan ketidakjelasannya. Situs berita mingguan Spiegel menuliskan aktivis di benua biru ini menyebut pemerintahan Uni Eropa sebenarnya menganggap Israel sebagai negara yang ilegal dalam hukum internasional. Pembentukannya menjadi halangan untuk perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Selasa, 30 Oktober 2012, sebanyak 22 organisasi sipil Eropa meluncurkan sebuah laporan berjudul Trading Away Peace: How Europe Helps Sustain Illegal Israeli Settlement. Laporan itu mengungkap bahwa negara-negara di Eropa mengimpor 15 kali lebih banyak barang-barang dari permukiman Israel ketimbang dari permukiman Palestina.

Nilai ekspor dari buah, sayur, kosmetik, tekstil, dan mainan mencapai Rp 2,8 triliun (US$ 298 juta) per tahun. Adapun produk yang diimpor dari Palestina hanyalah sekitar Rp 187 miliar (15 juta euro). Padahal, Uni Eropa meneken kesepakatan perdagangan yang sama dengan Israel dan Palestina. Perjanjian ini termasuk menolak ekspor produk yang berasal dari wilayah sengketa permukiman.

Sayangnya kepabeanan negara-negara Eropa tampaknya mengabaikan aturan asal produk itu. Sehingga pengecekan asal barang yang masuk Eropa pun kadang terlewatkan untuk memastikan apakah berasal dari wilayah sengketa atau tidak. Hanya Inggris dan Denmark yang memasang label pada produk asal permukiman.

Selama ini, produk asal Israel sangat kompetitif. Penyebabnya, Israel memberikan bantuan yang besar untuk petani dan produsen yang mau membangun di wilayah sengketa. Perusahaan yang mendirikan pabriknya di wilayah itu mendapatkan subsidi langsung dan pengurangan pajak. Bahkan, pemerintah Israel pun membayarkan denda jika terjadi kesulitan keuangan.

Sehingga dengan membeli produk asal permukiman Israel, menurut para aktivis, sama saja dengan mendukung pendudukan Israel secara tidak langsung. Bahkan, untuk beberapa kasus, dukungan itu bisa dibilang langsung. Contohnya adalah kosmetik Ahava, perusahaan yang dibangun di tanah ilegal di Mitzpe Shalem dekat Laut Mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan PBB yang dilansir pada September 2012, perekonomian Palestina di kawasan Tepi Barat memburuk. Berdasarkan data yang ada, rakyat Palestina kehilangan 40 persen akses lahan, 82 persen air tanah, dan dua pertiga tanah penggembalaan hewan ternak. Penyebabnya, tak laian adalah pelebaran permukiman oleh Israel.

Dengan mengimpor barang dari Israel, Uni Eropa sama saja membuat status quo Palestina tak berubah. Artinya, Uni Eropa justru menjilat ludah sendiri soal kebijakan pembangunan dan luar negeri. Seharusnya Uni Eropa, laporan tersebut menyarankan, mulai membatalkan impor dari israel. Sebab tekanan untuk negeri yang dibangun para Yahudi ini bisa dibuat dari kesepakatan perdagangan.

Sejarah mencatat bahwa tekanan perdagangan bisa membantu perdamaian. Tahun lalu, perusahaan kereta api nasional Jerman, Deutsche Bahn, menarik diri dari konsorsium pembangunan kereta cepat, Tel Aviv-Jerusalem. Menteri Tranportasi Jerman Peter Ramsauer mencatat bahwa rute tersebut bermasalah "dari sisi hak asasi manusia". Sebab, rute tersebut akan melalui 6 kilometer wilayah milik Palestina.

DIANING SARI

Berita Terpopuler
Antara Sandy, Halloween, dan Frankenstorm
Bloomberg: Badai Sandy Kali Ini yang Terbesar

Ibu Negara Korea Utara Hamil?

Zikir Menyongsong Sandy

Angkatan Bersenjata Libya Gagal Kuasai Bani Walid

Kritik Pemerintah, Vietnam Penjarakan Penulis Lagu

Badai Sandy Padamkan Server

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

1 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

3 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

17 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

21 hari lalu

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel


Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

34 hari lalu

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Sandi Andaryadi (kiri) bersama Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Felucia Sengky Ratna (kedua kiri) menunjukkan barang bukti di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

Imigrasi mengatakan 3 WNA asal Yaman ini dipastikan tidak bekerja sendiri, namun ada juga WNI yang terlibat dalam kasus penyelundupan manusia.


Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

37 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 20 Februari 2024 diawal oleh kabar Menlu Retno akan menyampaikan oral state soal Palestina di ICJ


Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

41 hari lalu

Angaktan laut Taiwan mengambil posisi saat latihan pada bagian dari demonstrasi kepada media untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di pangkalan militer di Taitung, Taiwan 31 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

Berikut daftar pangkalan militer rahasia AS di Timur Tengah, diantaranya ada di Israel dan Arab Saudi


Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

46 hari lalu

Pendemo memegang poster yang menunjukkan potret pendiri revolusioner Iran Ayatollah Khomeini, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah demonstrasi pro-pemerintah di kota suci Qom, Iran, 3 Januari 2018. Puluhan ribu warga Iran mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota di seluruh negeri. AP
Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan