TEMPO.CO, Bandung-Pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyepakati kerja sama penyelesaian masalah banjir, transportasi, air bersih, serta infrastuktur di perbatasan. Kerja sama ditekankan lebih konkret dan sesegera mungkin.
“Sudah terlalu banyak perencanaan yang tidak atau belum terlaksana,” kata Gubernur Jokowi, seusai pertemuan yang dilakukan di ruang kerja Gubernur Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Rabu 31 Oktober 2012.
Ahmad Heryawan merinci penyelesaian penanggulangan banjir di antaranya, dengan menghidupkan lagi rencana pembangunan waduk di Ciawi. “Sudah ada masterplan-nya,” kata dia.
Kerja sama di sektor transportasi adalah memfasilitasi migrasi harian penduduk Jawa Barat yang bekerja di Jakarta. Angka warga komuter itu mencapai 2,2 juta orang. “Kami akan bagi-bagi, nanti dibuatkan lebih detail,” kata Heryawan.
Adapun soal rencana fasilitas pemrosesan air bersih di luar Jakarta disepakati pembuatan pengolahan air di hulu dan pembuatan saluran tertutup. Tujuannya, air yang sampai Jakarta sudah bersih.
Kepala Bappeda Jawa Barat, Deny Juanda Puradimaja, menambahkan, pertemuan juga menyepakati model kerja untuk mempercepat kerja sama itu. Model itu adalah membatasi kerja sama hanya antar kedua provinsi, tanpa melibatkan pemerintah pusat.
Menurut Deny, kedua gubernur juga sepakat untuk menugaskan Bappeda masing-masing untuk menyusun bersama Project Implementation Plan atau PIP dalam jangka satu bulan ke depan. “Nanti di situ akan digambarkan kondisi sekarang seperti apa, yang di inginkan seperti apa, lalu yang akan dikerjakan di tandai,” kata Deny sambil menambahkan, “Sejak dulu PIP ini belum pernah dibuat.”
AHMAD FIKRI