TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen, atau AJI, Kota Bandung turun ke jalan, memprotes belum tuntasnya pengusutan kasus pemukulan sejumlah jurnalis oleh perwira TNI Angkatan Udara saat meliput kecelakaan jatuhnya pesawat tempur di Pasir Putih, Pandau, Pakanbaru, Riau, 16 Oktober 2012. "Pelakunya belum diproses hukum," kata Ketua AJI Kota Bandung, Zaky Yamani, di sela aksi kelompok wartawan itu di depan Gedung Sate Bandung, Kamis, 1 November 2012.
Menurut dia, dari informasi yang diterima, Letnal Kolonel Robert Simanjuntak, perwira TNI Angkatan Udara, pelaku pemukulan itu, hanya dipindahtugaskan ke Jakarta. "Menurut kami itu bukan sanksi," kata Zaky.
Zaky mengatakan, organisasinya menuntut Mabes TNI dan TNI Angkatan Udara untuk menangani dengan serius kasus itu. "Ini bisa jadi preseden buruk, seakan-akan ada impunitas bagi pelaku kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan aparat," kata dia.
AJI Kota Bandung mengimbau agar pekerja media meneruskan aksi boikot untuk acara-acara seremoni di instansi militer karena tidak ada niat baik menuntaskan kasus tersebut.
Selain itu, AJI Kota Bandung juga memprotes aksi kekerasan terhadap wartawan The Jakarta, Globe Okto Pagau, yang dilakukan oknum polisi di Manokwari, Papua Barat, saat meliput unjuk rasa. "Kendati Kapolda Papua dan Kapolres Manokwari sudah minta maaf, itu tidak cukup, pelakunya tetap harus diproses hukum," kata dia.
AHMAD FIKRI