TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Joko Widodo mengaku proyek pembangunan kereta bawah tanah Mass Rapid Transportation (MRT) hanya akan dilanjutkan kalau dia bisa diyakinkan soal tiga hal.
"Saya harus diyakinkan dulu soal proyek MRT itu," ujarnya di Jakarta, Kamis, 1 November 2012.
Soal pertama, adalah pengembalian investasi atau return of investment. Ini penting agar utang pemerintah yang dipakai membangun proyek ini, bisa dibayar kembali dan tidak membebani keuangan negara.
Soal kedua adalah pembiayaan. Jokowi mengatakan, salah satu hal yang menjadi pertimbangannya adalah soal pinjaman Jepang untuk membiayai proyek ini. "Jika itu tied loan (pinjaman terikat) mengapa tidak memakai untied loan?" ujarnya. Dengan model pinjaman yang sekarang, semua komponen MRT harus menggunakan teknologi Jepang sebagai pemberi kredit.
Penggunaan dana pinjaman itu disebut Jokowi akan menjadi salah satu faktor apakah proyek MRT dilanjutkan atau tidak. "Harus diperjelas lebih dulu," kata dia.
Soal ketiga, adalah soal penumpang. Jokowi ingin mendapat informasi soal berapa target penumpang yang bisa diangkut oleh MRT ini kelak. Jokowi ingin mendapatkan kejelasan apakah daya angkut dari MRT itu efektif atau tidak untuk mengangkut masyarakat. "Kalau pagi dan sore pasti penuh, tapi siang itu seperti apa," ujarnya.
Jokowi sendiri meminta agar tiga persoalan itu bisa segera diperjelas. Dia menargetkan minggu depan semua persoalan itu sudah akan terjawab. "Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dapat keputusan soal MRT,"kata dia.
Karena itu, Jokowi meminta agar persoalan MRT itu segera diberikan kepastian, termasuk soal konstruksi yang akan dibangun dengan rute-rutenya. "Saya mau semua terjawab dulu dan harganya memang benar segitu, pokoknya sampai saya yakin itu benar," katanya.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler:
BPK Temukan 11 Penyimpangan di Hambalang
Dahlan: Ada yang Ingin Saya Dicopot dari Kabinet
Bedanya Jokowi dengan Fauzi di Mata Kementerian PU
BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang
Warga Bali Kecam Kerusuhan di Lampung Selatan