TEMPO.CO, Jakarta - Dua organisasi masyarakat hampir bentrok dalam perebutan lahan sengketa di Jalan Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta Timur. Lahan yang diperebutkan massa Forum Betawi Rempug (FBR) dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) adalah milik Presiden Taksi.
Massa dari kedua ormas berkumpul sekitar pukul 10.00. Mereka memperebutkan lahan yang diklaim milik Ibu Rusminah. Bentrokan dapat dicegah karena anggota Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur telah berjaga-jaga di lokasi, dibantu satu peleton anggota Patroli Motor Polda Metro Jaya. Sekitar pukul 11.00, massa dari kedua ormas membubarkan diri.
Prsiden Direktur Presiden Taksi Karmen Siregar mengatakan, perusahaannya telah membeli lahan itu pada 1978 dari PT Italiando. Kemudian, setelah 34 tahun berlalu, tanah tersebut diklaim atas nama ahli waris Ibu Rusminah. "Tanah itu dijaga massa FBR dan diberi pagar. Kami pernah memasang pagar juga, tapi dirobohkan," kata Karmen di lokasi kejadian, Jumat, 2 November 2012.
Keseluruhan tanah itu seluas 2,3 hektare. Tanah yang ditempati FBR sekitar 400 meter persegi. Karmen mengaku pernah mengajak ahli waris dengan nama Rusminah itu untuk bertemu, tapi tidak ada kabar. "Kalau memang dia (Rusminah) ada bukti bahwa mereka adalah ahli waris, ya buktikan. Kami ajak ketemu tidak pernah ada kabar," ujarnya.
Kini, lahan tersebut telah dijaga oleh beberapa petugas kepolisian. Garis polisi juga telah dibentangkan di sekitar lokasi.
AFRILIA SURYANIS
Berita Lainnya:
Gerombolan Perampok Sekap Ustazah Suryani Taher
20 Rute Penerbangan Merpati Ditutup Sementara
Bentrokan Lampung Selatan Dipicu Pelecehan Seksual?
Jokowi Bakal Hadir di Lomba Penggali Kubur
Korban Badai Sandy Unggah 10 Foto per Detik