TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan Indonesia akan mengeluarkan uang Rp 1.000 triliun dalam tiga tahun ke depan jika harga BBM bersubsidi tak naik pada 2013. Soalnya, pemerintah harus menyediakan rata-rata Rp 300 triliun per tahun untuk subsidi energi.
"Rp 300 triliun per tahun harus disiapkan untuk "dibakar" buat subsidi BBM," kata Rudi, Kamis, 1 November 2012.
Rudi mengatakan, jika harga BBM bersubsidi tak naik pada tahun depan, pemerintah mungkin baru akan menaikkan harga BBM paling cepat pada 2016. Pasalnya, suasana politik yang memanas menjelang Pemilu 2014 membuat langkah menaikkan harga BBM berisiko buat partai pemerintah.
"Kalau 2015 juga tidak mungkin, masih khawatir diprotes orang karena baru setahun berkuasa, kok sudah menaikkan harga. Ya 2016," kata Rudi.
Rudi mengatakan, jika ini terjadi, akan semakin banyak kesempatan dalam pembangunan yang terlewatkan. Rudi mencontohkan, dana subsidi Rp 300 triliun setara biaya pembangunan jalan umum sepanjang 10 ribu kilometer.
Menurut Rudi, harga BBM pada 2013 cukup naik Rp 1.500 per liter, sama seperti hitungan pemerintah untuk kenaikan pada 2012. Kenaikan ini, menurut dia, dapat dilakukan sekaligus atau bertahap. Jika dilakukan bertahap, Rudi mengusulkan dua opsi: naik Rp 500 per liter setiap beberapa bulan, atau naik setiap bulan sekitar Rp 150 per liter. "Kenaikan ini untuk mengantisipasi kalau harga minyak mentah naik sampai di atas 10 persen. Karena setiap kenaikan harga minyak 10 persen, subsidi harus ditambah Rp 50 triliun," kata dia.
Selain itu, jika harga tak dinaikkan, Rudi memperkirakan kuota BBM bersubsidi pada 2013 sebesar 46,1 juta kiloliter akan kembali bobol. Kuota BBM bersubsidi pada APBNP 2012, sebesar 40 juta kiloliter, akhirnya membengkak menjadi 44,04 juta kiloliter karena konsumsi BBM tak bisa direm setelah harga BBM bersubsidi tak dinaikkan pada April 2012.
Tak cuma volume yang jebol, anggaran untuk menyubsidi BBM juga membengkak menjadi Rp 219,48 triliun dari patokan APBNP 2012 sebesar Rp 137 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh tambahan kuota BBM bersubsidi 4,04 juta kiloliter serta kenaikan harga minyak dunia dan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Pada 2013, pemerintah mematok nilai subsidi BBM sebesar Rp 193,8 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Bedanya Jokowi dengan Fauzi di Mata Kementerian PU
Tiap Ditanya Soal Hambalang, Andi Ucapkan Kalimat Ini
Upeti DPR, Bambang Soesatyo Tanya BS ke Dahlan
Pemicu Bentrokan Lampung Versi Penduduk
Suami Gugat Istri karena Lahirkan Bayi Tak Rupawan