TEMPO.CO, Surakarta - Badan Pusat Statistik Solo mencatat kenaikan harga soto dan sate sepanjang Oktober membuat inflasi Solo di Oktober mencapai 0,32 persen atau lebih tinggi dari inflasi Jawa Tengah di angka 0,12 persen dan inflasi nasional 0,16 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Solo Toto Desanto mengatakan kenaikan harga soto dan sate dipicu kenaikan harga daging. "Sebenarnya agak mengherankan, karena ada hari raya Idul Adha di Oktober, yang identik dengan tersedianya daging dalam jumlah besar di masyarakat," kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat, 2 November 2012.
Harga daging sapi naik 0,95 persen dan menyumbang inflasi 0,03 persen. Dengan kenaikan daging sapi, harga soto ikut naik sebesar 4,59 persen dan harga sate naik 3,03 persen. "Kenaikan harga soto termasuk dalam lima besar komoditas penyumbang inflasi terbesar," ujar dia.
Menurut Toto, kenaikan harga daging terjadi karena pemasok daging sapi sengaja mengurangi kiriman daging ke penjual daging di pasar-pasar tradisional. Sebab, diperkirakan permintaan bakal turun karena kebutuhan masyarakat untuk daging sudah dipenuhi dari hewan kurban yang disembelih saat Idul Adha.
"Ternyata kebutuhan daging tetap tinggi. Karena pasokan terbatas, maka harga daging jadi naik," katanya. Dia menambahkan, saat Oktober ada penjual yang menaikkan daging sapi dari Rp 70 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Toto mengatakan hampir semua kelompok kebutuhan masyarakat mengalami inflasi. Deflasi hanya terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga, transportasi, komunikasi, serta jasa keuangan. Dengan inflasi 0,32 persen, hingga Oktober angka inflasi di Surakarta sebesar 2,36 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Doni Joewono mengatakan target inflasi Solo tahun ini 4,72 persen. Setelah angka inflasi hingga Oktober hanya 2,36 persen, dia optimistis inflasi Solo akan di bawah target.
"Saya perkirakan tidak lebih dari 4 persen," katanya. Dia memperkirakan sisa dua bulan, November dan Desember, tidak akan membuat inflasi lebih dari 4 persen.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Konsumsi Gudeg Picu Inflasi Yogyakarta
Tiga Perusahaan Bakrie Merugi di Kuartal III 2012
Indonesia Akan Impor Beras dari Kamboja
Tiga Perusahaan Bakrie Merugi di Kuartal III 2012
BBM Tak Naik, Pemerintah Bakar Uang Rp 1.000 T