TEMPO.CO, Banda Aceh - Kota Banda Aceh menggelar Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012. Festival yang berpusat di Taman Sari ini diikuti sekitar 40 pengusaha kopi dan makanan dari seluruh Aceh.
Festival mulai kemarin dan berakhir pada Ahad, 4 November 2012. Dari pantauan Tempo, puluhan pengunjung mendatangi gerai-gerai yang menawarkan berbagai macam kopi dan makanan khas Aceh. Beberapa warung kopi besar di Banda Aceh ikut memamerkan produknya.
Syarbaini, pengusaha warung Solong Mini, mengaku membuka stan-nya di arena festival untuk menawarkan rasa kopi andalan warungnya, yang terletak di Jalan T. Nyak Makam, Banda Aceh. "Mau rasa yang mana, Bang, kopi biasa atau sanger (campuran kopi dan sedikit susu)," ujarnya kepada Tempo.
Menurut dia, bubuk kopi yang dipakai adalah merek Solong Ulee Karang yang diracik sendiri dengan mengandalkan campuran antara kopi arabika dan robusta.
Di bagian lain, ada juga stan bermerek Lakun Coffee dengan embel-embel bubuk kopi asal Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. "Ada berbagai macam jenis kopi Gayo di sini dan juga kopi luwak," ujar Rasidin, pengusaha Lakun Coffee.
Umumnya gerai memasang embel-embel nama daerah Gayo sebagai asal kopi mereka, yang merupakan daerah penghasil kopi di Aceh. Selain kopi, lokasi festival juga menawarkan berbagai macam makanan khas Aceh seperti pulut ketan, mi Aceh, Adee Kak Mah, dan lainnya.
Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin mengatakan kegiatan Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012, yang berlangsung selama empat hari, akan diisi dengan berbagai macam agenda seperti lomba minum kopi panas, lomba meracik kopi, dan lomba memasak. Juga diisi dengan seminar tentang kopi di Aceh. "Acara ini untuk mengangkat cita rasa kopi Aceh dan masakan tradisi."
Mereka yang mengikuti festival adalah para pengusaha kopi dan makanan, baik sebagai pedagang, eksportir, pengusaha bubuk kopi, maupun pengusaha warung kopi serta penjual makanan khas Aceh.
ADI WARSIDI
Terpopuler:
10 Kota Terbaik di Dunia untuk Ngopi
Kereta Uap Kuno Jaladara Berhenti Beroperasi
Produsen Batik Semarangan Ciptakan Motif Khusus
Serayu Jadi Tujuan Favorit Burung Migran dari Cina
Berkisah Tentang Flores Lewat Foto